Pekerjakan lelaki, Saudi tutup seratus toko pakaian dalam

Merdeka.com - Pemerintah Arab Saudi memerintahkan menutup seratus toko pakaian dalam perempuan di Ibu Kota Riyadh karena mempekerjakan pegawai lelaki. Di Negeri Petro Dolar itu saat ini ada 7.353 toko pakaian dalam wanita.

Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Selasa (18/9), kebijakan ini perlu dilakukan supaya tidak membuat rikuh pengunjung perempuan. "Tujuan penutupan ini untuk memberikan suasana lebih nyaman bagi pengunjung perempuan," ujar seorang pejabat Kementerian Tenaga Kerja Saudi, seperti dikutip koran Al-Eqtisadiah.

Kementerian Tenaga kerja mulai awal tahun ini melarang pria bekerja di toko pakaian dalam wanita dan alat kosmetik. Raja Abdullah menyatakan aturan itu diterapkan untuk mengakhiri kejengahan perempuan ketika harus menyebutkan ukuran pakaian dalam mereka pada penjaga toko laki-laki.

Peraturan ini juga buat mengurangi tingkat pengangguran di kalangan perempuan Saudi yang saat ini sudah mencapai sepertiga dari angkatan kerja. Perempuan Saudi berpendidikan tinggi banyak bekerja sebagai insinyur, dokter, perawat, dan bidang lainnya.

Saudi yang menerapkan syariat Islam melarang lelaki dan perempuan bukan muhrim saling berbaur.