Mursi tetap hormati perjanjian damai dengan Israel
Merdeka.com - Presiden Mesir Muhammad Mursi menggunakan kesempatan berkunjung ke Israel untuk wawancara dengan media barat. Sejak terpilih Juni lalu pers asing sedikit enggan melakukan sesi tanya-jawab. Dia menegaskan bakal menghormati perjanjian damai Camp David pada 1979 meski dia enggan menyebut Israel sebagai negara.
Surat kabar the Telegraph melaporkan, Selasa (28/8), dalam jumpa pers itu Mursi membantah dirinya menentang Amerika Serikat dan Israel. "Mesir menjalankan peran dengan tidak mengancam siapapun dan tidak boleh ada keprihatinan internasional dengan kehadiran pasukan keamanan kami di Semenanjung Sinai," kata Mursi.
Pria 61 tahun itu berjanji bakal membasmi kelompok militan di Semenanjung Sinai dan tetap mempertahankan batas kedua negara dilakukan sesuai perjanjian damai itu. Buat membuktikan kesungguhan ucapan Mursi, Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu mengundang dia ke Kota Yerusalem. Padahal pendahulunya, Husni Mubarak, hanya melakukan kunjungan sekali ke Negara Zionis itu pada 1995 saat menghadiri pemakaman Mendiang Perdana Menteri Yitzhak Rabin.
Kedatangan Mursi secara langsung guna menjawab keberatan dari pejabat Israel atas penambahan pasukan Mesir di daerah perbatasan sepanjang Rafah hingga Semenanjung Sinai. Hal ini membuat militer Negara Yahudi itu khawatir bakal terjadi pendudukan wilayah secara ilegal.
Israel takut Mesir bakal mengikuti jejak Iran. Negeri Mullah itu tak lagi mendukung Israel saat pemerintah Shah Reza Pahlevi terguling pada revolusi 1979. Mereka menggantikannya dengan pemerintahan Islam. Kekhawatiran bertambah lantaran Mursi dianggap bakal merapat ke Iran.
Mursi menegaskan dia hanya ingin menjalankan kebijakan politik luar negeri seimbang. Dia tidak ingin Mesir mempunyai musuh.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Mesir menyatakan tengah menyelidiki kasus ini.
Baca SelengkapnyaTiga lansia Israel yang disandera Hamas buka suara perihal harapan mereka untuk dibebaskan oleh Pemerintah Israel. Begini selengkapnya.
Baca SelengkapnyaAS Akhirnya Akui Hamas Tak Bisa Dihancurkan, Ini Alasannya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menteri Israel Serukan Eksekusi Tahanan Palestina karena Alasan Penjara Sudah Penuh
Baca SelengkapnyaTerusan yang berada di Mesir itu sempat menjadi 'pusat konflik' antara Amerika, Eropa, dengan Mesir.
Baca SelengkapnyaIsrael Umumkan Bakal Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaKisah-Kisah Mencekam dari Penjara Israel, Tahanan Palestina Alami Penyiksaan Terburuk, Dipukuli Sampai Disetrum
Baca SelengkapnyaBegini detik-detik intelijen Turki gerebek persembunyian agen Mossad Israel yang hendak bunuh petinggi Hamas.
Baca SelengkapnyaMenteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan adanya upaya Israel menghambat bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza, termasuk dengan menjarah bantuan.
Baca Selengkapnya