Menular lebih cepat, virus Ebola bermutasi
Merdeka.com - Para ilmuwan melansir penemuan baru mereka soal Ebola dan sangat menakutkan. Virus ini menunjukkan tanda-tanda bermutasi dan menjadi lebih menular.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Ahad (1/2), tim peneliti dari Institut Pasteur, Prancis pertama kali mengidentifikasikan wabah yang meluas di Guinea tahun lalu itu.
Pasien pertama kali diketahui terjangkit Ebola yakni Emile Ouamourno meninggal empat hari setelah sakit dengan demam tinggi dan muntah-muntah pada Desember 2013.
Selang beberapa pekan adiknya meninggal sebab ini dan diikuti oleh ibu dan nenek Ouamourno. Sejak itu setelah diambil langkah preventif untuk meneliti dan menentukan apakah Ebola bisa lebih ganas. Dokter genetika Anavaj Sakuntabhai mengatakan virus itu memang telah bermutasi cukup banyak. "Kita perlu tahu bagaimana Ebola bermutasi setelah itu baru bisa mendiagnosis dan menentukan pengobatannya," ujar Sakuntabhai.
Menurutnya ada pula kasus mereka yang terinfeksi Ebola namun tak menunjukkan gejala. Orang-orang ini kemungkinan besar bisa menyebarkan virus lebih baik daripada mereka yang terjangkit dengan gejala.
"Meski tingkat mematikan berkurang namun lebih mudah menular ini yang kita takutkan," kata Sakuntabhai.
Virus yang bermutasi tidak bisa diprediksi meski demikian transmisinya tidak berubah. Ebola masih akan menular jika ada kontak lewat cairan tubuh seperti urin dan feses.
Virus Ebola bermutasi ini belum diketahui dampaknya. Namun relawan dan petugas medis bersiap dengan kemungkinan terburuk.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Virus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaPenyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang dapat menyebar dari satu orang ke lainnya, termasuk anak-anak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca SelengkapnyaKecoa dapat membawa banyak bakteri dan virus menyebarkan penyakit.
Baca SelengkapnyaChikungunya adalah infeksi virus yang ditandai dengan demam dan nyeri sendi secara mendadak.
Baca Selengkapnyavirus secara umum adalah mikroorganisme parasit yang tidak dapat bertahan hidup tanpa inang untuk mereproduksi diri.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPetugas keamanan di sekitar Stasiun Manggarai langsung mencoba menahan dan melakukan pengamanan melihat peristiwa tersebut.
Baca Selengkapnya