Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lima insiden ini bikin konflik Iran-Saudi kian memanas

Lima insiden ini bikin konflik Iran-Saudi kian memanas Unjuk rasa warga Iran di Kedutaan Saudi. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Konflik antara kedua negara penguasa minyak di Timur Tengah, Arab Saudi dan Iran, semakin memanas. Kedua negara ini saling jual beli gertakan seakan menunjukkan yang terkuat.

Pangeran Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman, mengaku panasnya hubungan negaranya dengan Iran sepekan terakhir sebagai sesuatu yang tidak diperkirakan. Otoritas Saudi menganggap eksekusi mati Syekh Nimr al-Nimr, seorang ulama Syiah terpandang bersama 46 narapidana terorisme lainnya, sebagai kebijakan dalam negeri yang tidak bisa diganggu gugat.

Meski hubungan kedua negara terus memburuk namun Salman mengaku negaranya tidak ingin berperang dengan Iran.

"Kita tidak melihat sama sekali adanya kemungkinan dua negara (perang). Siapa pun yang mendorong ke arah tersebut adalah seorang yang tidak waras," tegasnya dalam wawancara dengan Majalah the Economist, seperti dikutip ulang Stasiun Televisi Aljazeera, Jumat (8/1).

Berikut lima insiden yang memicu makin panasnya konflik Saudi-Iran yang dirangkum merdeka.com dari bermacam sumber:

Perseteruan Saudi-Iran di balik konflik Yaman

Dalam satu hari Arab Saudi eksekusi 47 napi, termasuk ulama SyiahMenteri dalam negeri Arab Saudi mengatakan pemerintah telah mengeksekusi 47 tahanan kasus terorisme dalam satu hari. Ini adalah eksekusi pertama di tahun 2016.Surat kabar the Independent melaporkan, Sabtu (2/1), tahanan yang dieksekusi itu termasuk satu ulama Syiah Sheikh Nimr al-Nimr. Kebanyakan para napi itu adalah warga Islam Sunni yang terlibat dalam serangan Al Qaidah pada 2003 dan 2004 di Saudi yang menewaskan sejumlah warga asing dan warga Negeri Petro Dolar itu.Dalam pernyataan resminya, kantor kementerian dalam negeri mengatakan 47 orang itu didakwa memiliki paham radikal dan bergabung dengan organisasi teroris serta melancarkan serangan kriminal.Nimr adalah ulama Syiah yang cukup vokal menyuarakan protes terhadap pemerintah Saudi dan ikut dalam demonstrasi pada 2011. Dia kerap mengkritik sikap pemerintah yang diskriminatif terhadap warga Syiah.

Dalam satu hari Arab Saudi eksekusi 47 napi, termasuk ulama Syiah

Dalam satu hari Arab Saudi eksekusi 47 napi, termasuk ulama SyiahMenteri dalam negeri Arab Saudi mengatakan pemerintah telah mengeksekusi 47 tahanan kasus terorisme dalam satu hari. Ini adalah eksekusi pertama di tahun 2016.Surat kabar the Independent melaporkan, Sabtu (2/1), tahanan yang dieksekusi itu termasuk satu ulama Syiah Sheikh Nimr al-Nimr. Kebanyakan para napi itu adalah warga Islam Sunni yang terlibat dalam serangan Al Qaidah pada 2003 dan 2004 di Saudi yang menewaskan sejumlah warga asing dan warga Negeri Petro Dolar itu.Dalam pernyataan resminya, kantor kementerian dalam negeri mengatakan 47 orang itu didakwa memiliki paham radikal dan bergabung dengan organisasi teroris serta melancarkan serangan kriminal.Nimr adalah ulama Syiah yang cukup vokal menyuarakan protes terhadap pemerintah Saudi dan ikut dalam demonstrasi pada 2011. Dia kerap mengkritik sikap pemerintah yang diskriminatif terhadap warga Syiah.

Pancung ulama Syiah, Kedubes Saudi diserbu warga Iran

Arab Saudi akhir pekan ini memancung 47 narapidana, rata-rata terkait kasus terorisme. Satu di antara terpidana mati yang dieksekusi adalah tahanan politik bernama Nimr al-Nimr (56). Sosok Nimr adalah ulama Syiah di Saudi yang rajin memprotes kerajaan terkait kebijakan diskriminatif terhadap warga Syiah. Nimr terlibat demonstrasi pada 2011, kemudian ditangkap polisi.Kantor Berita AFP melaporkan, Minggu (3/1), kabar dipancungnya Nimr oleh kerajaan beraliran Islam Sunni itu memicu kemarahan kawasan mayoritas Syiah, terutama di Iran. Ratusan warga Ibu Kota Teheran menggelar unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Arab Saudi, dijaga ketat aparat.Di Kota Mashhad, pengunjuk rasa bertindak lebih beringas. Belasan demonstran mencopot bendera Saudi dari kantor konsulat jenderal, setelah menerobos halaman dengan memanjat pagar.Diperkirakan hari ini, ribuan orang pengunjuk rasa akan bergerak ke lokasi-lokasi terkait Kerajaan Arab Saudi di seantero Iran. Pemerintah Iran mempersiapkan aparat keamanan untuk menghindarkan kerusuhan seperti di Mashhad.Adik kandung mendiang Nimr, Mohammed al-Nimr, mengatakan saudaranya mati sebagai martir. Dia mengakui keputusan Saudi memancung ulama karismatik itu telah memicu kemarahan warga Syiah."Tapi kami menolak jalan kekerasan dan kami tidak ingin berseberangan dengan pemerintah Saudi," kata Mohammed, saat dihubungi wartawan beberapa jam selepas kakaknya resmi dipancung.Tak kurang, Pemimpin Spiritual Republik Islam Iran, Ayatullah Ali Khamenei mengucapkan bela sungkawa atas tewasnya Nimr. Lewat akun Twitter resminya, sambil memasang foto Nimr, Khamenei menulis "kebangkitan tidak akan bisa dibungkam."Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Hossein Jaber Ansari, menyatakan tindakan Saudi akan memperpanas suasana Timur Tengah. Nimr, menurut pemerintah Iran, adalah tokoh politik yang menyampaikan aspirasi secara damai dan bukan teroris."Saudi akan membayar mahal atas keputusannya (menghukum mati Nimr)," ujarnya dikutip dari Kantor Berita Iran IRNA.Kementerian Dalam Negeri Saudi berkukuh Nimr, dan beberapa sosok Syiah lainnya yang dipancung, terlibat terorisme. Pada unjuk rasa umat minoritas itu sepanjang 2011-2013, terjadi beberapa kali serangan ke pos polisi setempat.Adapun kebanyakan para napi yang meregang nyawa kemarin adalah warga Saudi yang terlibat dalam operasi terorisme Al Qaidah pada 2003 dan 2004 di Kota Khobar yang menewaskan sejumlah warga asing dan warga sipil.Sejak Raja Salman berkuasa, Saudi semakin agresif melancarkan hukuman mati. Terhitung pada 2015 saja, ada 153 narapidana yang dipancung. Jumlah itu meningkat dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

Iran hentikan impor barang Saudi ditengah konflik panas

Iran memutuskan untuk menghentikan setiap barang yang masuk dari Saudi pasca Riyadh mengeksekusi ulama besar Syiah Nimr al-Nimr. Hal ini ditekankan Teheran pada pernyataan pers yang dibacakan pada Kamis, (7/1), seperti dikutip Washington Times.Nilai impor Saudi ke Iran ditaksir mencapai USD 60 juta pertahunnya yang mencakup barang tekstil. Sikap sinis Saudi memuncak pasca demonstran menyerang kedutaan mereka di Teheran pasca amarah eksekusi ulama besar Syiah.

Jet tempur Saudi serang kedutaan Iran di Yaman

Iran menuding pesawat tempur Arab Saudi menyerang kantor kedutaan Negeri Mulla itu di Ibu Kota Sana'a, Yaman. Sejumlah petugas jaga di kedutaan dilaporkan luka akibat serangan itu.Juru bicara pasukan koalisi Saudi Brigadir Jenderal Ahmad Assari mengatakan pihaknya akan menyelidiki tudingan itu, seperti dilansir Russia Today dan dikutip kantor berita Reuters, Kamis (7/2).Meski begitu Assari mengakui jet pasukan koalisi memang membombardir Sana'a pada Rabu malam dengan menargetkan lokasi peluncuran roket dari kelompok pemberontak Houthi. Dia juga mengatakan para pemberontak Houthi menggunakan fasilitas sipil, seperti kantor kedutaan yang sudah kosong sebagai tempat peluncuran roket.Assari juga menuturkan pasukan koalisi sudah meminta kepada seluruh negara memberi tahu koordinat lokasi kantor diplomatik mereka.Memanasnya hubungan Iran dan Arab Saudi dipicu oleh eksekusi oleh pihak Saudi terhadap 47 tahanan terkait kasus terorisme pada pekan lalu, termasuk seorang ulama Syiah.Sebagai balasan Iran melarang semua impor produk dari Saudi. Keputusan itu diambil dalam rapat kabinet dipimpin Presiden Hassan Rouhani.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Iran Vs Israel Picu Perang Dunia Ketiga, Bagaimana Sikap Harus Diambil Indonesia?
Iran Vs Israel Picu Perang Dunia Ketiga, Bagaimana Sikap Harus Diambil Indonesia?

Serangan Iran bentuk balasan terhadap Israel yang menyerang konsulat Iran di Damaskus, Suriah hingga menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi Islam.

Baca Selengkapnya
Kabar Gembira, Harga BBM Tak Bakal Naik Hingga Juni Meski Konflik Israel Vs Iran Memanas
Kabar Gembira, Harga BBM Tak Bakal Naik Hingga Juni Meski Konflik Israel Vs Iran Memanas

Pemerintah terus memonitor perkembangan konflik Iran-Israel dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan skenario kebijakan.

Baca Selengkapnya
Sisi Lain Kehidupan di Arab Saudi, Penduduknya Kaya Raya Tapi Tak Saling Kenal Tetangga Rumah
Sisi Lain Kehidupan di Arab Saudi, Penduduknya Kaya Raya Tapi Tak Saling Kenal Tetangga Rumah

Hal tersebut diketahui dari kebiasaan warga setempat yang jarang berinteraksi satu sama lain.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Konflik Iran Vs Israel Picu Ekonomi Indonesia Merosot di Bawah 5 Persen, Begini Penjelasannya
Konflik Iran Vs Israel Picu Ekonomi Indonesia Merosot di Bawah 5 Persen, Begini Penjelasannya

Perekonomian Indonesia diprediksi merosot jika konflik Iran versus Israel berkepanjangan.

Baca Selengkapnya
Tidak Semenakutkan yang Dibayangkan, Dampak Konflik Iran Vs Israel Minim buat Indonesia
Tidak Semenakutkan yang Dibayangkan, Dampak Konflik Iran Vs Israel Minim buat Indonesia

Secara dampak langsung melalui perdagangan akan relatif minimal.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Dampak Konflik Iran-Israel buat Indonesia
Ternyata Ini Dampak Konflik Iran-Israel buat Indonesia

Konflik Iran-Israel merugikan Indonesia khususnya komoditas yang diimpor.

Baca Selengkapnya
Saudi Abaikan Normalisasi dengan Israel Imbas Gaza, Malah Perkuat Hubungan dengan AS
Saudi Abaikan Normalisasi dengan Israel Imbas Gaza, Malah Perkuat Hubungan dengan AS

Saudi Abaikan Normalisasi dengan Israel Imbas Gaza, Malah Perkuat Hubungan dengan AS

Baca Selengkapnya
Konflik Israel Vs Iran Memanas, Stok BBM Pertalite Dalam Negeri Cukup untuk 20 Hari
Konflik Israel Vs Iran Memanas, Stok BBM Pertalite Dalam Negeri Cukup untuk 20 Hari

Pertamina pun telah mengamankan stok suplai migas, baik dari produksi dalam negeri maupun negara luar.

Baca Selengkapnya
Potret Pensiunan Jenderal Kopassus Bertemu Menteri Pertahanan Arab, Gagah Pakai Kacamata Hitam
Potret Pensiunan Jenderal Kopassus Bertemu Menteri Pertahanan Arab, Gagah Pakai Kacamata Hitam

Jenderal pensiunan Kopassus baru-baru ini bertemu dengan Menteri Pertahanan Arab Saudi.

Baca Selengkapnya