Israel pindah ke Amerika, dunia damai
Merdeka.com - Mantan menteri di pemerintah Belanda membuat pernyataan cukup kontroversial. Dia menegaskan dunia aman jika Israel dan seluruh warganya pindah ke Amerika Serikat.
Surat kabar Times of Israel melaporkan, Sabtu (24/1), mantan menteri ekonomi pada 2002 Herman Heinsbroek dalam sebuah artikel menohok menyebutkan ada kesalahan besar jika Yahudi memiliki negara di tengah Islam. "Anda akan dapat masalah seumur hidup dan anti-Semit meningkat. Saran saya berikan salah satu wilayah Amerika untuk dijadikan negara bagian Israel," ujar Heinsbroek.
Jika sudah bisa menerapkan ini Heinsbroek berujar mudah-mudahan dunia bakal lebih damai.
Israel diapit oleh beberapa negara mayoritas Islam seperti Mesir, Yordania, dan Suriah. Heinsbroek merasa amat yakin ada fakta sejarah yang dipelintir sebab itulah Negeri Bintang Daud ini mendapat tanah yang nampaknya milik kaum muslim.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Amerika Serikat berikan dukungan terbuka untuk Perdana Menteri Israel yang terancam ditangkap.
Baca SelengkapnyaIsrael tidak ada di peta dunia sebelum tahun 1948.
Baca SelengkapnyaUsulan ini bikin syok anggota Dewan Menteri Luar Negeri Uni Eropa saat mendengarnya langsung dari Menlu Israel.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Genosida yang dilakukan Israel pada warga sipil di Gaza Palestina membuka mata dunia atas kekejaman dan kebiadaban negeri zionis.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah pilu anak Palestina saat melihat orang tuanya ditembak di hadapannya.
Baca SelengkapnyaBerikut pernyataan Ketua DPR Amerika Serikat yang bilang genosida Israel di Gaza perang yang adil.
Baca SelengkapnyaIsrael Umumkan Bakal Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaDengan tidak ada hubungan diplomatik, maka pertandingan tidak boleh ada bendera dan tidak boleh menyanyikan lagu nasional Israel
Baca SelengkapnyaKementerian Luar Negeri juga meminta para WNI segera menghubungi maskapai masing-masing untuk mendapatkan informasi terkini terkait penerbangan mereka.
Baca Selengkapnya