Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hubungan Dengan Iran Memanas, Amerika Perbarui Sistem Peringatan Terorisme Nasional

Hubungan Dengan Iran Memanas, Amerika Perbarui Sistem Peringatan Terorisme Nasional Massa bakar bendera AS di Tehran. Twitter @Tasnimnews_Fa

Merdeka.com - Pada Sabtu, Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat memperbarui Sistem Peringatan Terorisme Nasional (NTAS) di tengah memanasnya hubungan dengan Iran. Hubungan AS-Iran memanas setelah Presiden AS Donald Trump memerintahkan pasukannya menyerang rombongan Panglima Garda Revolusi Iran, Qassim Sulaimani pada Jumat (3/1).

Dalam serangan tersebut, Sulaimani tewas setelah mobilnya diterjang pesawat tanpa awak (drone) AS di Bandara Internasional Baghdad, Irak. Selain Sulaimani, Panglima Milter Irak, Abu Mahdi Al Muhandis juga tewas dalam serangan yang sama.

Dilansir dari The New York Times, Minggu (5/1), alasan pembaruan sistem ini karena Iran "paling tidak, mampu melakukan serangan dengan efek sementara yang mengganggu infrastruktur penting di Amerika Serikat." Buletin sistem, yang dibagikan di antara para penegak hukum di seluruh AS, juga menegaskan bahwa saat ini tidak ada ancaman yang jelas dan dapat dipercaya terhadap Amerika.

Pakar menyampaikan belum jelas bagaimana, kapan dan bahkan apakah Iran akan melakukan balas dendam atas serangan tersebut. Para pakar mengatakan Iran harus menyeimbangkan kebutuhannya untuk menunjukkan tekad melawan musuh yang gigih dan keengganannya mendorong diri sendiri ke dalam perang skala besar dengan Amerika, kekuatan yang dinilai jauh lebih kuat.

"Secara teknis, Iran bisa menyerang pangkalan AS di Suriah atau di Irak, namun itu akan memicu balasan yang lebih dahsyat dari AS yang bahkan saya pikir Iran berharap itu tak terjadi," kata Kepala Program Timur Tengah dan Afrika Utara Chatam House, Lina Khatib. Chatam House adalah lembaga penelitian berbasis di London.

"Saya mungkin minoritas di sini, tapi saya pikir dengan perkembangan baru ini, terlepas dari pernyataan Iran yang aneh, pada akhirnya membuat Iran makin terpojok," tambahnya.

Iran dapat mengandalkan sejumlah aset di wilayah tersebut, termasuk kelompok Palestina Hamas dan Jihad Islam di Gaza, Hizbullah di Libanon, pemberontak Houthi di Yaman dan berbagai kelompok pejuang di Irak dan Suriah yang beroperasi dekat dengan kontingen pasukan AS.

Dalam beberapa bulan terakhir, Iran dan sekutunya menyerang fasilitas minyak di Arab Saudi dan menargetkan lalu lintas kapal tanker di beberapa jalur pelayaran tersibuk di dunia di Teluk Persia. Seorang komandan senior di Korps Pengawal Revolusi Islam Iran menyuarakan potensi kemungkinan serangan terhadap kapal-kapal di perairan teluk, mengatakan bahwa Iran akan membalas Amerika di mana pun mereka berada dalam jangkauan Iran.

Jenderal Gholamali Abuhamzah, komandan Pengawal di provinsi selatan Kerman, mengatakan pada Jumat sebagaimana dilaporkan kantor berita Tasnim Sabtu: "Selat Hormuz adalah titik vital bagi Barat, dan sejumlah besar kapal pemburu dan kapal perang AS menyeberang ke sana."

Dia mengatakan Iran telah lama mengidentifikasi "target vital Amerika di kawasan itu," dan menambahkan, "Sekitar 35 target AS di wilayah tersebut termasuk Tel Aviv berada dalam jangkauan kami."

Pernyataan Abuhamzah tersebut senada dengan pernyataaan Kepala Pasukan Quds Iran dan pengganti Sulaimani, Brigadir Jenderal Ismail Qaani. Qaani mengatakan serangan balasan Iran dengan menargetkan AS akan memiliki jangkauan geografis yang luas.

Peringatan lainnya juga diterbitkan Kepala Operasi Khusus Hizbullah, Abu Ali Al Husseini. Hizbullah adalah milisi yang didukung Iran. Pangkalan Hizbullah di Irak dan Suriah dibom AS pekan lalu.

Husseini mengatakan militer Irak harus berada setidaknya setengah mil "dari pangkalan musuh Amerika" mulai Minggu malam. Setiap personil militer Irak yang masih bersama Amerika, diminta menjadi "perisai manusia."

Sejumlah pemimpin milisi Syiah Irak diperkirakan akan melakukan kunjungan ke Teheran pada Minggu untuk bertemu dengan komandan Pasukan Quds, menurut beberapa pemimpin milisi.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Meski Berhubungan Baik, Indonesia Tak Pernah Impor BBM dari Iran, Ini Alasannya
Meski Berhubungan Baik, Indonesia Tak Pernah Impor BBM dari Iran, Ini Alasannya

Pemerintah akui memiliki hubungan baik dengan Iran tapi tak pernah impor BBM dari negara Timur Tengah tersebut.

Baca Selengkapnya
Negara Timur Tengah Tutup Wilayah Udara Imbas Serangan Iran, Pesawat Tak Boleh Melintas
Negara Timur Tengah Tutup Wilayah Udara Imbas Serangan Iran, Pesawat Tak Boleh Melintas

Yordania menyatakan keadaan darurat, menurut TV berita Al-Mamlaka milik negara. Negara itu juga menutup wilayah udaranya untuk penerbangan.

Baca Selengkapnya
Perang Iran Vs Israel, Pemerintah Imbau WNI Tunda Perjalanan ke Timur Tengah
Perang Iran Vs Israel, Pemerintah Imbau WNI Tunda Perjalanan ke Timur Tengah

Kementerian Luar Negeri juga meminta para WNI segera menghubungi maskapai masing-masing untuk mendapatkan informasi terkini terkait penerbangan mereka.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Indonesia Terancam Jadi Negara Pengimpor Net Migas Jika Tak Lakukan Ini
Indonesia Terancam Jadi Negara Pengimpor Net Migas Jika Tak Lakukan Ini

Jika pengembangan lapangan migas terus tertunda, maka diperkirakan di tahun 2042, Indonesia akan menjadi negara pengimpor net migas.

Baca Selengkapnya
10 Tempat dengan Angka Kriminalitas Tertinggi di Amerika, Hati-Hati Jika Liburan ke Sana
10 Tempat dengan Angka Kriminalitas Tertinggi di Amerika, Hati-Hati Jika Liburan ke Sana

Beberapa bagian Amerika Serikat yang terkenal dengan kriminalitasnya, seperti, pencurian, perampokan, penganiayaan berat, dan seksual.

Baca Selengkapnya
Terungkap! Jutaan Orang Kaya di Amerika Pindah ke Negara Kecil Demi Alasan Ini
Terungkap! Jutaan Orang Kaya di Amerika Pindah ke Negara Kecil Demi Alasan Ini

Jutaan orang Amerika Serikat berlomba memiliki paspor dari negara lain demi menyelamatkan harta kekayaan mereka.

Baca Selengkapnya
Bukan Iran, Israel Sebut Hamas Pakai Senjata Buatan Negara Asia Ini
Bukan Iran, Israel Sebut Hamas Pakai Senjata Buatan Negara Asia Ini

Israel Sebut Hamas Pakai Senjata dari Negara Asia Ini

Baca Selengkapnya
Kemlu: Tidak Ada Informasi WNI Terdampak Serangan Iran ke Israel
Kemlu: Tidak Ada Informasi WNI Terdampak Serangan Iran ke Israel

Kemlu RI memantau dari dekat eskalasi perkembangan di kawasan Timur Tengah.

Baca Selengkapnya
New York Times: Hamas Bertempur Pakai Senjata Buatan Israel
New York Times: Hamas Bertempur Pakai Senjata Buatan Israel

New York Times: Hamas Bertempur Pakai Senjata Buatan Israel

Baca Selengkapnya