Hamas dan Israel bakal gencatan panjang?
Merdeka.com - Angka korban tewas warga Jalur Gaza, Palestina menembus 2.136 orang. Invasi sejak 8 Juli ini juga meratakan gedung-gedung di Gaza dan menjadikan perang ini kejahatan terbesar tahun ini.
Namun hari ini pihak Hamas dilansir menyepakati perjanjian damai yang proposalnya telah diajukan pada mereka, seperti dilaporkan stasiun televisi Al Arabiya (26/8). Kesepakatan perdamaian ini tengah dibicarakan di Mesir.
Seorang pejabat Mesir menegaskan mediator mereka telah menghubungi pihak Hamas dan Israel bersama proposal baru yang dirasa bisa diterima dua belah pihak. Jika ini tercapai kedua kelompok bakal melakukan gencatan senjata panjang.
Pejabat Hamas mengatakan bersedia menerima kesepakatan itu hanya jika Israel tidak mengubah isinya dan setuju tanpa syarat. "Ide ini termasuk membuka gerbang perbatasan dan memungkinkan bahan bantuan serta rekonstruksi. Titik-titik yang disengketakan juga akan dibahas. Intinya kami bersedia menerima, tapi menunggu respon Israel atas ini," ujar pejabat yang namanya tidak bersedia disebutkan lantaran sensitivitas negosiasi tersebut.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Negosiasi gencatan senjata berlangsung di Kairo, Mesir.
Baca SelengkapnyaPengamat mengatakan, pasukan penjajah Israel bakal mundur jauh lebih cepat karena tidak bisa kalahkan Hamas.
Baca SelengkapnyaKelompok perlawanan Palestina itu disebut masih jauh dari kekalahan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
AS Akhirnya Akui Hamas Tak Bisa Dihancurkan, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaSerangan roket ini menargetkan Israel selatan dan ibu kota Tel Aviv.
Baca SelengkapnyaKondisi kemanusiaan yang buruk di Jalur Gaza akibat agresi Israel juga berdampak kepada para tawanan.
Baca SelengkapnyaKesepakatan terbaru Israel-Hamas difasilitasi Qatar dan Prancis.
Baca SelengkapnyaMerebaknya konflik Israel-Palestina memunculkan pertanyaan mengenai pada sisi mana negara-negara lain berpihak.
Baca SelengkapnyaIsrael Sebut Hamas Pakai Senjata dari Negara Asia Ini
Baca Selengkapnya