Gelombang panas India tewaskan 600 orang
Merdeka.com - Dua hari terakhir India mengalami gelombang panas hingga menewaskan 600 warganya. Wilayah yang terparah diserang gelombang panas ini adalah Andhra Pradesh dan Telangana, di daerah selatan India.
Di kedua daerah tersebut, sebanyak 400 orang tewas, sedangkan di Ibu Kota Delhi, dikabarkan 200 orang sekarat akibat panas yang menyengat tersebut.
Suhu udara di India saat ini tercatat paling tinggi, yaitu 48 derajat celsius.
"Suhu di sana sangat tinggi, pada malam hari masih terasa panas, namun paling parah saat siang. Panasnya tak terbendung. Ini suhu tertinggi pertama di dunia," ujar metereologis Tom Sater, seperti dilansir dari CNN, Selasa (26/5).
Pemerintah India sendiri sudah meminta warganya untuk berdiam diri di dalam rumah dan banyak minum untuk mengurangi dehidrasi yang biasanya terjadi ketika suhu sangat tinggi.
Para ahli juga mengatakan, suhu yang tinggi ini sangat tidak normal dan bahkan memicu keadaan fatal, seperti yang terjadi di India. Kebanyakan dari mereka yang meninggal berprofesi sebagai buruh dan karyawan.
Para peneliti mengatakan kemungkinan kasus seperti ini akan terjadi lagi dalam waktu di India dengan dengan frekuensi yang lebih sering.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi ini akibat di wilayah ibu kota Provinsi Sumatera Utara tersebut sudah masuk musim kemarau terhitung sejak Januari tahun ini.
Baca SelengkapnyaGerakan Indonesia Bertadarus Alquran disingkat Gibran diluncurkan di Pondok Pesantren Al Falah Nagrek pada Sabtu 20 Januari 2023.
Baca SelengkapnyaWarga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaDaratan hingga rumah penduduk terancam hilang akibat abrasi yang terus terjadi
Baca SelengkapnyaOleh sebab itu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak cuaca saat ini.
Baca SelengkapnyaGanjar meyakini, rakyat Indonesia bakal memilih calon pemimpin bangsa sesuai pilihan dan hati
Baca SelengkapnyaKorban diperkosa saat tur ke negara bagian Jharkand bersama suaminya.
Baca SelengkapnyaBanjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu.
Baca Selengkapnya