FOTO: Start Up China Produksi Daging Rekayasa Laboratorium, Begini Penampakannya
Daging tersebut bukan dibudidaya di peternakan, melainkan di laboratorium dengan memanfaatkan sel-sel hewan.
Daging tersebut bukan dibudidaya di peternakan, melainkan di laboratorium dengan memanfaatkan sel-sel hewan.
Dikutip dari Reuters, mereka menyajikan sate, kebab, dan tahu isi daging cincang hasil lab kepada para pejabat pemerintah, investor dan media.
CellX, yang didirikan pada 2020, merupakan salah satu dari segelintir pelopor dalam produksi daging laboratorium di China. Mereka bersaing dengan perusahaan luar lainnya untuk mengembangkan produk daging dan ikan hasil laboratorium. Mereka berharap dapat menarik konsumen yang peduli tentang dampak lingkungan dari peternakan, sumber utama emisi gas rumah kaca.
CEO CellX, Ziliang Yang mengungkapkan biaya daging hasil lab saat ini mencapai 100 dolar AS atau Rp1,5 juta untuk setiap 500 gram. "Biaya kami sekitar $100 per pon, tetapi pada saat kami meluncurkan secara komersial dalam dua atau tiga tahun, harganya bisa turun 10 kali lipat," kata Yang.
Biaya tersebut merupakan sebuah kemajuan signifikan apabila dibandingkan dengan biaya produksi daging buatan pada 2013 yang membutuhkan 330.000 dolar AS. Namun, biaya 100 dolar AS tersebut masih terbilang mahal jika dibandingkan dengan daging tradisional.
Leticia Goncalves, presiden makanan global di pedagang biji-bijian Archer-Daniels-Midland, mengungkapkan bahwa harga daging laboratorium harusnya 2,92 dolar AS untuk 500 gram, atau sekitar Rp44 ribu, agar bisa bersaing.
Sementara, CellX telah membuka fasilitas percontohan di Shanghai yang disebut dapat menghasilkan 'beberapa ton' daging budidaya dalam setahun. Fasilitas selanjutnya, untuk produksi komersial, diharapkan akan dibangun pada 2025 dan memiliki kapasitas produksi ratusan ton daging per tahun.
Singapura dan Amerika Serikat merupakan negara terdepan yang telah memberikan persetujuan terkait penjualan produk daging hasil laboratorium. CellX bernecana mengajukan izin penjualan di kedua negara tersebut tahun ini, dengan harapan bisa mulai menjual produknya, terutama ke restoran-restoran, pada 2025.
Mendag Zulkifli Hasan menegaskan bahwa semua ayam potong yang dijual di Rumah Ayam Potong di Rawa Kepiting, Jakarta Timur harus memiliki sertifikasi halal.
Baca SelengkapnyaBiasanya hasil panen dari berladang tersebut diperuntukan untuk warga sekitar ataupun dijual ke warung-warung terdekat.
Baca SelengkapnyaMelansir data panel harga dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), Komoditas daging ayam ras melonjak paling tinggi.
Baca SelengkapnyaBunga Citra Lestari memasak rendang daging dan paru bersama orang-orang terdekatnya.
Baca SelengkapnyaDalam sehari, Kolkal Griya menghabiskan 60-100 kilogram kolang-kaling untuk diolah menjadi 9 varian rasa. Saat Ramadan, produksinya melonjak dua kali lipat.
Baca SelengkapnyaSekelompok dokter muda ini foto studio dengan membawa foto rekannya yang meninggal karena kecelakaan.
Baca SelengkapnyaHarga sejumlah bahan pangan mengalami kenaikan jelang akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaDi depan Gerbang Tol Cikampek Utama, pemudik menggelar tikar dan mengeluarkan seluruh bekal makanan untuk disantap bersama-sama saat waktu sahur.
Baca SelengkapnyaMenjelang Hari Raya Idulfitri permintaan produksi mukena Siti Khadijah meningkat hingga 25 persen.
Baca Selengkapnya