Erdogan Bakal Tanggung Biaya Kuliah Seluruh Mahasiswa Asal Gaza
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengeluarkana dekrit terkait biaya kuliah gratis bagi mahassiwa asal Gaza, Palestina.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengeluarkana dekrit terkait biaya kuliah gratis bagi mahassiwa asal Gaza, Palestina.
Pemerintah Turki akan mengganti biaya uang kuliah bagi mahasiswa S2 dan S3 yang tinggal di Gaza, Palestina, dan sedang menempuh program penelitian tesis atau setara di lembaga pendidikan tinggi negeri.
Dalam keputusan Presiden Recep Tayyip Erdogan itu juga dicantumkan pasal sementara ke dekrit presiden tentang iuran dan biaya pendidikan untuk tahun ajaran 2023-2024 di lembaga perguruan tinggi.
Sumber: Middle East Monitor dan Anadolu Agency
Disampaikan bahwa untuk semester musim semi tahun ajaran 2023-2024, negara akan menanggung biaya kuliah bagi mahasiswa magister dan doktoral berbasis penelitian tesis yang tinggal di Gaza, yang terdaftar dalam program pendidikan formal di lembaga pendidikan tinggi negeri Turki.
Sebelumnya pada November, Presiden Erdogan mengumumkan bahwa mahasiswa Palestina dari Jalur Gaza yang menempuh pendidikan di universitas di Turki akan dibebaskan dari pembayaran biaya kuliah.
Menurut dekrit presiden yang dikeluarkan bulan lalu, Turki akan menanggung biaya semester kedua tahun ajaran bagi mahasiswa asal Gaza yang menempuh program sarjana dan diploma di negara itu. Dekrit ini berlaku untuk semua mahasiswa Palestina dari Gaza yang terdaftar di universitas negeri Turki.
Mahasiswa Palestina dari Gaza telah terputus dari keluarga mereka, dan sebagian besar dari mereka tidak dapat menerima transfer uang dari keluarga mereka di Gaza yang saat ini sedang diserang Israel dengan kejam.
Sementara itu, jumlah kematian warga Israel sekitar 1.200, menurut data resmi.
Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza, Palestina semakin parah. Israel masih terus membombardir wilayah tersebut.
Baca SelengkapnyaIsrael juga berencana menarik seluruh pasukan daratnya di Gaza dan menggencarkan serangan udara.
Baca SelengkapnyaMuncul desakan agar pemerintah menetapkan keadaan darurat.
Baca SelengkapnyaLebih dari 100 orang dilaporkan terluka dan masih banyak korban yang tertimbun reruntuhan bangunan.
Baca SelengkapnyaTentara tersebut diduga menderita gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
Baca SelengkapnyaIsrael Akui 19 Sipir Penjaranya Pukuli Tahanan Palestina Hingga Tewas
Baca SelengkapnyaTerungkap, Israel Hancurkan Gaza untuk Bangun Real Estate buat Dijual
Baca SelengkapnyaPejabat ini langsung dilarikan ke rumah sakit dan meninggal dua hari kemudian.
Baca SelengkapnyaDelegasi Israel melakukan perjalanan ke Mesir untuk membicarakan rencana pembangunan tembok ini.
Baca Selengkapnya