Ekspor Gandum Pertama Ukraina Resmi Tinggalkan Pelabuhan Odesa Menuju Lebanon
Merdeka.com - Menteri Infrastruktur Ukraina Oleksandr Kubrakov mengatakan kapal gandum pertama telah meninggalkan pelabuhan Odesa sejak Rusia menginvasi Ukraina.
"Keberangkatan kapal kargo Razoni yang berbendera Sierra Leone berisi 26.000 ton jagung akan meninggalkan pelabuhan Odesa menuju Lebanon pada 08.30 (05.30 GMT),” kata kementerian pertahanan Turki dalam sebuah pernyataan.
Pengiriman ini akan dilanjutkan pula dengan pengiriman lainnya yang sudah disepakati dengan Rusia pada 22 Juli lalu. Ukraina dan Rusia menandatangani kesepakatan penting dengan Turki dan PBB. Kesepakatan ini bertujuan meredakan krisis pangan global yang disebabkan oleh pengiriman gandum yang diblokir di Laut Hitam.
Dikutip dari Al Arabiya (1/8), Turki secara resmi membuka pusat koordinasi bersama, khusus untuk mengawasi ekspor di Istanbul Rabu lalu, yang dikelola oleh pejabat sipil dan militer dari dua pihak yang bertikai serta delegasi dari Turki dan PBB.
Tugas utama mereka adalah untuk melibatkan pemantauan jalur aman kapal gandum Ukraina di sepanjang rute yang telah ditetapkan dan mengawasi inspeksi mereka untuk senjata terlarang dalam perjalanan masuk dan keluar dari Laut Hitam.
Pemblokiran pengiriman dari dua pengekspor gandum terbesar di dunia telah menyebabkan lonjakan harga yang membuat impor makanan menjadi sangat mahal bagi beberapa negara termiskin di dunia.
Berdasarkan perkiraan PBB, hampir 50 juta orang mulai menghadapi kelaparan akut di seluruh dunia sebagai akibat langsung dari perang.
Harga gandum turun tajam beberapa jam setelah kesepakatan gandum ditandatangani.
Reporter Magang: Gracia Irene
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaSituasi di Gaza, Yaman, Ukraina, dan beberapa bagian dunia lain juga memperburuk krisis air yang terjadi.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar menyarankan untuk mencari negara alternatif sebagai pemasok bahan
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, Indonesia siap mengirim pasukan perdamaian dan kapal rumah sakit untuk Palestina.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus memonitor perkembangan konflik Iran-Israel dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan skenario kebijakan.
Baca SelengkapnyaKapal akan mengarungi laut dan diprediksi mencapai waktu sekitar 52 hari perjalanan.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaMengenal sosok pemilik vila mewah yang ditempati Benjamin Netanyahu bersama keluarganya untuk berlindung dari ketegangan politik yang terjadi di Israel.
Baca Selengkapnya