Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Deretan Para Penjahat Iklim di Amerika Versi Pengamat

Deretan Para Penjahat Iklim di Amerika Versi Pengamat Dampak perubahan iklim di Afghanistan. ©Hoshang Hashimi/AFP

Merdeka.com - Sejak sekian lama, orang Amerika disuapi narasi palsu bahwa mereka secara individu harus merasa bersalah dengan krisis iklim. Realitanya adalah hanya beberapa orang-orang kuat yang memiliki tanggung jawab personal.

Para penghasil polusi terburuk negara itu berusaha mengelak dari tanggung jawab dan pengawasan selama puluhan tahun ketika mereka membantu industri bahan bakar fosil menghancurkan planet kita. Tindakan para penjahat iklim ini berdampak pada jutaan orang, secara tidak adil merugikan mereka yang rentan yang melakukan paling sedikit tindakan yang berkontribusi pada emisi global.

Orang-orang kelas pekerja dan kelas menengah harus berhenti menyalahkan diri mereka atas krisis iklim. Namun, saatnya bersatu untuk menuntut keadilan dan menuntut pertanggungjawaban para penjahat iklim ini. Hanya dengan menyuarakan kekuasaan dan kejahatan mereka memungkinkan kita untuk merebut kembali dunia yang menjadi milik kita, bersama-sama.

Dikutip dari The Guardian, Senin (1/11), berikut daftar nama-nama penjahat iklim di Amerika.

Mike Wirth (CEO Chevron)

Chevron merupakan korporasi penghasil polusi ternama yang bertanggung jawab untuk salah satu total emisi karbon tertinggi dari perusahaan swasta manapun di dunia.

Di bawah arahan Wirth, Chevorn mencapai beberapa taktik greenwashing (kebijakan hijau tipu-tipu) meremehkan dampak lingkungan perusahaan. Koalisi kelompok pakar lingkungan mengajukan gugatan Komisi Perdagangan Federal terhadap Chevron awal tahun ini, mengatakan perusahaan itu menyesatkan masyarakat dengan mengklaim bertanggung jawab hanya pada emisi karbon yang berkaitan dengan penyulingan dan pengangkutan minyak, bukan karena produk yang mereka jual.

Wirth juga duduk di dewan American Petroleum Institute, kelompok perdagangan industri minyak yang memiliki rekam jejak panjang menyebarkan penyangkalan krisis iklim dan menunda upaya legislative untuk menghentikan emisi karbon.

Darren Woods (CEO Exxon)

ExxonMobil dikenal publik sebagai salah satu perusahaan minyak pertama yang waspada terhadap perubahan iklim, lebih dari 40 tahun yang lalu. Namun, perusahaan ini juga menghabiskan jutaan dolar untuk menyebarkan penyangkalan soal krisis iklim sementara secara terus menerus menyumbang jumlah emisi karbon terbesar keempat dari perusahaan yang dimiliki investor manapun di dunia.

Woods bergabung dengan Exxon sejak 1992 dan menghasilkan lebih dari USD 20 juta per tahun. Walaupun dia mengungkapkan dukungannya untuk Perjanjian Paris 2015 untuk mengurangi polusi global, dokumen yang bocor menunjukkan rencananya meningkatkan emisi 17 persen sampai 2025.

Awal tahun ini, pelobi Exxon tertangkap dalam sebuah video mengungkapkan upaya perusahaan untuk menghalangi UU iklim di Kongres. Woods kemudian berusaha menjauhkan diri dan perusahaannya dari pelobi tersebut, mengklaim mereka tidak mewakili Exxon.

Jamie Dimon (CEO of Chase Bank)

Miliarder Jamie Dimon adalah orang nomor satu di JP Morgan Chase, yang mengeluarkan dana USD 317 miliar untuk mendanai bahan bakar fosil, 33 persen lebih besar dari bank manapun, sejak Perjanjian Paris diadopsi pada 2015. Di bawah Dimon, Chase juga menyalurkan lebih dari USD 2 miliar untuk proyek pasir aspal antara 2016 dan 2019.

Larry Fink (CEO of BlackRock)

Sebagai CEO BlackRock, Fink mengawasi salah satu portofolio investasi bahan bakar fosil terbesar dunia, dengan dana USD 87 miliar di balik industri tersebut.

Walaupun Fink berjanji terkait penanganan krisis iklim dan bahkan menulis opini soal mencapai “nol bersih” emisi karbon dunia, perusahaannya mendapat untung dari penggundulan hutan, penyebab utama meningkatnya emisi.

Pengusaha minyak sampai politikus

Charles Koch (Pimpinan dan CEO Koch Industries)

Di samping saudaranya yang kini telah almarhum David Koch, Charles Koch memiliki rangkuman panjang kejahatan iklim. Multimiliarder ini adalah kepala Koch Industries sejak lama, sebuah perusahaan penyulingan, petrokimia, dan pipa kilang minyak yang dilabeli Greenpeace sebagai “gembong penyangkalan iklim”.

Koch bersaudara, dan khususnya Charles, mempolitisasi perubahan iklim. Charles mendirikan dan mendanai Cato Institute, sebuah wadah pemikir (think tank) libertarian yang mengkoordinasikan dan menyebarkan penyangkalan iklim. Koch Industries menghabiskan hampir USD 150 juga untuk mendanai kelompok penyangkal krisis iklim antara 1997 dan 2018.

Mitch McConnell (pemimpin minoritas di Senat)

Mitch McConnell mengakui percaya perubahan iklim disebabkan manusia hanya pada 2020. Di bawah pemerintahan Presiden Barack Obama, yang kebijakan iklimnya disebut “perang melawan batu bara”, McConnell berusaha memblokir pembahasan reformasi iklim didukung oleh mayoritas orang Amerika.

Saat ini, McConnell memastikan seratus persen politikus Partai Republik akan menentang semua agenda iklim Presiden Joe Biden.

McConnell juga banyak didanai industri bahan bakar fosil, hingga lebih dari USD 3 juta selama karir politiknya.

Joe Manchin (Senator AS)

Saat ini Joe Manchin paling dikenal karena menjadi swing voter untuk UU penting. Tapi kisah nyatanya adalah bagaimana industri bahan bakar fosil membuatnya menjadi orang super kaya raya melalui dunia perusahaan batu bara yang dia dirikan pada 1980-an.

Bahkan ketika para penambang batu bara di negara bagian asalnya di West Virginia mendukung Green New Deal, Manchin memanfaatkan posisinya untuk menahan UU iklim demi industri bahan bakar fosil yang dia lakukan dengan mengancam akan menentang agenda Build Back Better Biden. Pelobi Exxon dalam sebuah rekaman mengatakan awal tahun ini, secara khusus menyebut Manchin sebagai “orangnya mereka”, dan mengatakan mereka bertemu beberapa kali dalam sepekan.

Rupert Murdoch (Pendiri News Corp)

Bapak konglomerat media internasional News Corp dan CEO Fox News, Wall Street Journal, dan banyak media lainnya, taipan Amerika-Australia Rupert Murdoch telah melihat penyebaran misinformasi dan penyangkalan iklim yang merajalela di perusahaannya selama beberapa dekade, menghasilkan lebih dari USD 23 miliar.

Walaupun Murdoch mengklaim perusahaannya tidak mendukung penyangkalan iklim, media-media beritanya telah menerbitkan artikel demi artikel yang menimbulkan keraguan dalam ilmu iklim.Sementara itu, pada 2019, lebih dari 80 persen liputan iklim di Fox News berisi berbagai penyangkalan, menurut analisis organisasi advokasi konsumen Public Citizen.

Ada nama Mark Zuckerberg

Mark Zuckerberg (Pendiri dan CEO Facebook)

Zuckerberg, yang memiliki kekayaan bersih USD 120 miliar,  menunjukkan keinginan yang konsisten untuk mengambil untung dari penyebaran informasi penyangkalan iklim atas nama industri bahan bakar fosil. Pada April 2021, Zuckerberg mengatakan kepada Kongres, hoaks tentang iklim adalah "masalah besar", namun Facebook tidak berbuat banyak untuk mengendalikan hal tersebut atau menantang industri bahan bakar fosil.

Tahun lalu, iklan pro bahan bakar fosil di Facebook dilihat 431 juta kali. Hanya pada paruh pertama 2020, iklan di Facebook yang menyebut perubahan iklim itu hoaks dilihat sedikitnya 8 juta kali di AS saja.

Pada 2019, sebuah artikel yang secara keliru mengaitkan perubahan iklim dengan orbit matahari Bumi menjadi viral, dilihat jutaan kali tapi Facebook tidak turun tangan.

Tahun ini, satu laporan menemukan hanya dalam dua bulan pertama tahun 2021, Facebook menyebarkan penyangkalan krisis iklim kepada lebih dari 25 juta orang, termasuk unggahan tentang turbin angin yang harus disalahkan setelah Texas membeku pada Februari.

David MacLennan (CEO Cargill)

Hutan hujan merupakan regulator iklim paling penting di dunia. Tapi Cargill, perusahaan makanan global yang dipimpin MacLennan, meraup untung dari perusakan hutan hujan disebabkan produksi kedelai dan daging, khususnya di Amazon.

Pada 2019, mantan anggota Kongres, Henry Waxman menyebut Cargill “perusahaan terburuk di dunia”, karena rekam jejaknya dalam penggundulan hutan.

Berkat tekanan publik, Cargill baru-baru mengumumkan moratorium pembelian produk pertanian dari lahan hutan hujan yang digunduli secara ilegal, tapi ada bukti di bawah kepemimpinan MacLenna, perusahaan tersebut mengabaikan komitmennya.

Richard Edelman (CEO Edelman PR)

Edelman mengepalai perusahaan komunikasi global Edelman PR, yang meraup untung puluhan juta dolar selama bertahun-tahun dengan bekerja dengan perusahaan bahan bakar fosil.

Perusahaannya membuat kampanye PR (humas), periklanan, dan lobi multi-cabang dengan ExxonMobil, TransCanada, American Petroleum Institute, dan Shell.

Pada 2015, Edelman mengumumkan perusahannya akan berhenti menerima pekerjaan dari perusahaan penyangkal iklim, tetapi sejak itu dia mengklaim proyek perusahaannya untuk Shell, ExxonMobil, dan lainnya secara teknis tidak memenuhi syarat sebagai penyangkalan iklim.

Pengajuan pajak perusahaan menunjukkan sejak pengumuman tahun 2015, Edelman PR meraup USD 12 juta dari Produsen Bahan Bakar dan Petrokimia Amerika.

Ted Bourous (Mitra firma hukum Gibson Dunn)

Sebagai pengacara utama Chevron dan juru bicara utama untuk semua perusahaan minyak dalam puluhan kasus tanggung jawab iklim, Boutrous membuat agenda dalam menjawab kebohongan industri bahan bakar fosil selama puluhan tahun terkait perubahan iklim.

Argumennya di depan pengadilan bergantung pada gagasan bahwa setiap orang sama-sama bertanggung jawab atas krisis iklim, dan "kontraproduktif" jika menganggap industri bahan bakar fosil secara khusus bertanggung jawab.

Mahasiswa Hukum untuk Akuntabilitas Iklim menilai Gibson Dunn di antara yang terburuk dari yang terburuk pada kartu skor iklimnya karena menangani pekerjaan litigasi bahan bakar fosil tertinggi kedua dari 26 perusahaan yang dievaluasi kelompok tersebut.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terungkap! Jutaan Orang Kaya di Amerika Pindah ke Negara Kecil Demi Alasan Ini
Terungkap! Jutaan Orang Kaya di Amerika Pindah ke Negara Kecil Demi Alasan Ini

Jutaan orang Amerika Serikat berlomba memiliki paspor dari negara lain demi menyelamatkan harta kekayaan mereka.

Baca Selengkapnya
Tujuan Orde Baru, Latar Belakang, Kelebihan, dan Perbedaannya dengan Orde Lama
Tujuan Orde Baru, Latar Belakang, Kelebihan, dan Perbedaannya dengan Orde Lama

Orde Baru dapat didefinisikan sebagai suatu penataan kembali kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia berlandaskan dasar negara indonesia.

Baca Selengkapnya
Deretan Kebiasaan Sehari-hari yang Ternyata Berdampak Buruk bagi Otak
Deretan Kebiasaan Sehari-hari yang Ternyata Berdampak Buruk bagi Otak

Berbagai hal yang kita lakukan sehari-hari bisa berdampak pada kondisi kesehatan kita termasuk pada kondisi otak.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
30 Contoh Ucapan Perpisahan Rekan Kerja dalam Bahasa Inggris, Berkesan dan Menyentuh Hati
30 Contoh Ucapan Perpisahan Rekan Kerja dalam Bahasa Inggris, Berkesan dan Menyentuh Hati

Contoh ucapan perpisahan rekan kerja dalam bahasa Inggris ini bisa jadi referensi.

Baca Selengkapnya
Penelitian Sebut Krisis Kesuburan Bikin Populasi Dunia Anjlok pada 2100, Tapi Wilayah ini Tetap Produktif Lahirkan Bayi
Penelitian Sebut Krisis Kesuburan Bikin Populasi Dunia Anjlok pada 2100, Tapi Wilayah ini Tetap Produktif Lahirkan Bayi

Sebuah penelitian memperingatkan tingkat kesuburan di hampir setiap negara akan terlalu rendah untuk menopang populasi mereka pada akhir abad ini.

Baca Selengkapnya
5 Contoh Kata Pembuka Jalan Sehat Hari Kemerdekaan RI Ke-78
5 Contoh Kata Pembuka Jalan Sehat Hari Kemerdekaan RI Ke-78

Indonesia akan memperingati Hari Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus mendatang. Berikut contoh kata pembuka jalan sehat yang bisa jadi referensi.

Baca Selengkapnya
Mengaku Merasa Kesepian Hingga Menangis Jalani Hidup Pasca Menjadi Duda, Desta: Namanya Manusia Ada Up And Down
Mengaku Merasa Kesepian Hingga Menangis Jalani Hidup Pasca Menjadi Duda, Desta: Namanya Manusia Ada Up And Down

Desta menceritakan soal kehidupannya yang kini menyandang status duda. Simak ceritanya berikut ini.

Baca Selengkapnya
Studi: Tren Jadi Pekerja Lepas Makin Diminati Masyarakat, Ini Alasannya
Studi: Tren Jadi Pekerja Lepas Makin Diminati Masyarakat, Ini Alasannya

Studi terkini menunjukkan orang lebih menyukai menjadi pekerja lepas ketimbang sebagai pekerja formal.

Baca Selengkapnya
Populasi di Dunia Kian Bertambah, Ancaman Krisis Pangan Semakin Nyata
Populasi di Dunia Kian Bertambah, Ancaman Krisis Pangan Semakin Nyata

Krisis pangan di dunia menjadi isi utama seiring bertambahnya populasi manusia.

Baca Selengkapnya