Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Debu kosmik akibat meteor Rusia selimuti bumi hingga tiga bulan

Debu kosmik akibat meteor Rusia selimuti bumi hingga tiga bulan Meteor jatuh di Rusia. ©Reuters

Merdeka.com - Meteor berukuran bus yang menghantam Rusia pada Februari lalu, dan menyebabkan lebih dari seribu orang terluka serta menghancurkan kaca-kaca bangunan, dikabarkan telah mengirimkan segumpal debu kosmik ke stratosfer yang menghujani bumi selama tiga bulan.

Menurut satelit cuaca NASA Suomi NPP, meteor itu telah meninggalkan ratusan ton puing-puing mikroskopis ketika meledak sekitar 24 kilometer di atas Kota Chelyabinsk pada 15 Februari lalu, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Senin (19/8).

Sekitar enam bulan kemudian, dengan menggunakan satelit Pemetaan Ozon dan Profiler Suite, badan antariksa NASA telah merilis sebuah video yang menunjukkan bagaimana debu dari meteor itu, yang juga meninggalkan beberapa potongan-potongan yang terlihat di tanah dan dapat diambil oleh para pejalan kaki, telah menyebar sampai 28 kilometer dan menyelimuti bumi.

Menurut NASA, ketika meteor berukuran sekitar 18 meter itu meledak, bagian-bagian meteor itu jatuh ke bumi dan debu-debu kosmik naik ke ketinggian, meski ledakan itu mengeluarkan bahan jauh lebih sedikit daripada yang dikeluarkan oleh letusan gunung berapi. Setelah empat hari, sensor satelit Suomi memperlihatkan gumpalan debu yang membungkus sepanjang jalan di sekitar bumi.

Akhirnya, ledakan itu membuat sabuk tunggal dengan lebar 402 kilometer pada ketinggian kira-kira 35 kilometer di atas bumi. Satelit memperlihatkan debu itu berada di sana selama berbulan-bulan dan perlahan-lahan turun ke bawah sekitar 89 meter setiap harinya.

Ide untuk melacak awan dengan menggunakan satelit itu muncul dari fisikawan atmosfer NASA di Goddard Space Flight Center, Nick Gorkavyi.

"Bahkan, kami melihat pembentukan sebuah sabuk debu baru di bagian stratosfer bumi," ujar Gorkavyi, yang merupakan penduduk asli Chelyabinsk, seperti dikutip situs Space.com.

"Dari pengukuran awal tiga setengah jam setelah ledakan meteor itu memperlihatkan debu setinggi 40 kilometer di atmosfer bumi bergerak ke arah timur dengan kecepatan 305 kilometer per jam," jelas dia.

Dalam beberapa hari debu itu mengelilingi seluruh dunia dan kembali ke Chelyabinsk, menciptakan sebuah sabuk global yang sempurna.

Hampir 1.200 orang terluka ketika meteor meledak melalui atmosfer bumi pada kecepatan 74 ribu kilometer per jam, menghancurkan sekitar 900 jendela sekolah dan rumah sakit serta merusak sekitar 100 ribu rumah.

(mdk/fas)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kapan Hujan Meteor 2023? Berikut Waktu dan Proses Terjadinya
Kapan Hujan Meteor 2023? Berikut Waktu dan Proses Terjadinya

Meteor merupakan objek angkasa yang memasuki atmosfer bumi dan menghasilkan fenomena optik yang disebut sebagai bintang jatuh.

Baca Selengkapnya
Penampakan Hujan Meteor di Indonesia Terjadi dini Hari, Disebut Jadi yang Terbaik di Tahun 2023
Penampakan Hujan Meteor di Indonesia Terjadi dini Hari, Disebut Jadi yang Terbaik di Tahun 2023

Salah seorang warga berhasil mengabadikan penampakan momen hujan meteor yang jarang terjadi. Berikut penampakannya.

Baca Selengkapnya
Hujan Meteor Perseid Tanggal 12-13 Agustus, Ini Penyebab dan Proses Terjadinya
Hujan Meteor Perseid Tanggal 12-13 Agustus, Ini Penyebab dan Proses Terjadinya

Fenomena hujan meteor Perseid akan mencapai puncaknya pada 12 dan 13 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jepang Gempa Magnitudo 7,4, Rusia Keluarkan Peringatan Tsunami Bagi Warga Sakhalin
Jepang Gempa Magnitudo 7,4, Rusia Keluarkan Peringatan Tsunami Bagi Warga Sakhalin

Gelombang setinggi 0,3 meter dari Teluk Ussuri diperkirakan akan tiba di pantai Vladivostok sekitar pukul 19.36.

Baca Selengkapnya
Mengenal Fenomena Hujan Meteor, Ketahui Faktor Penyebab Terjadinya
Mengenal Fenomena Hujan Meteor, Ketahui Faktor Penyebab Terjadinya

Hujan meteor 2023 akan terjadi pada 11 dan 12 Agustus.

Baca Selengkapnya
Meninggal Dunia, Balita Dipatuk Kobra Saat Masukkan Tangan ke Lubang
Meninggal Dunia, Balita Dipatuk Kobra Saat Masukkan Tangan ke Lubang

Peristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.

Baca Selengkapnya
Harta Karun yang Ditemukan Lebih dari 60 Tahun Lalu Ternyata Terbuat dari Meteorit, Begini Wujudnya
Harta Karun yang Ditemukan Lebih dari 60 Tahun Lalu Ternyata Terbuat dari Meteorit, Begini Wujudnya

Ada dua harta karun yang ditemukan yang ornamennya terbuat dari besi meteorit.

Baca Selengkapnya
Dini Hari Nanti Hujan Meteor Perseid Bakal Terjadi Bisa Dilihat di Indonesia Tanpa Alat
Dini Hari Nanti Hujan Meteor Perseid Bakal Terjadi Bisa Dilihat di Indonesia Tanpa Alat

Tahun ini hujan meteor Perseid akan terlihat lebih indah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya
8000 Tahun Lalu Pernah Ada Tsunami yang Membinasakan seluruh Penduduk di Negara Ini
8000 Tahun Lalu Pernah Ada Tsunami yang Membinasakan seluruh Penduduk di Negara Ini

Tsunami itu dikenal dengan nama Storegga. Begini kisahnya.

Baca Selengkapnya