Bikin pusat perbelanjaan, rezim Assad dikecam
Merdeka.com - Setelah 3,5 tahun perang saudara meluluh lantakkan Suriah, pemerintah Presiden Basyar al-Assad pelan-pelan membenahi pelbagai infrastruktur termasuk membangun sebuah mal mewah di Kota Tartus. Namun ini justru dikecam warga.
Dilansir dari Yahoo! News (19/10), Assad dikecam pendukungnya sebab gagasan ini. Menurut mereka pengembangan proyek pariwisata di awal pembenahan negara terlalu jauh dan tidak realistis. Mereka ingin Assad lebih memperhatikan rakyatnya dengan membangun perumahan, jalan, rumah sakit, serta sekolah.
Proyek pusat perbelanjaan itu menghabiskan dana setara Rp 600 miliar. Mal dibuka pertama kali pada awal bulan ini oleh Perdana Menteri Suriah Wael al-Halaqi. Di dalamnya ada tujuh restoran, ruang bermain anak, dan toko-toko.
Mal ini digerakkan oleh swasta namun ada dukungan rezim Assad yang kuat dan ini menyebabkan kemarahan warga. "Miliaran hanya untuk membangun pusat perbelanjaan sementara tentara yang terluka membayar operasi mereka dari kantong mereka sendiri dan tidak mendapat makanan layak," warga menuliskan kritiknya di akun jejaring sosial Twitter.
Warga juga mengecam dengan mengatakan 60 persen penduduk Tartus tidak akan mampu berbelanja di sana.
Bukannya mendengar suara warga malah pemerintah Suriah merencanakan proyek pariwisata di pelbagai kota. Padahal Assad mulai mendapat banyak dukungan lantaran pemberontak disusupi oleh kelompok Negara Islam untuk Irak dan Syam (ISIS) yang menghilangkan kepercayaan warga.
Namun pembangunan mal ini telah mengecewakan warga. Apalagi perang Suriah yang menewaskan 180 ribu orang dan sembilan juta mengungsi benar-benar menjatuhkan perekonomian negara.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyek menyedot uang rakyat yang hanya untuk selera tertentu akan dislepet.
Baca SelengkapnyaIbu Jubaedah bercerita bahan dasar yang digunakan kerupuk ini adalah kencur.
Baca SelengkapnyaSempat hidup di jalanan, kini pria ini mampu bangkit dari keterpurukan dan berhasil membangun usaha sablon.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Angka ini telah melebih target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp1.400 triliun.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan pembangunan 10 ruas jalan dan 1 jembatan dengan total panjang 50,9 kilometer telah diselesaikan
Baca SelengkapnyaIni dia salah satu sudut rumah Muzdalifah yang terkenal sebagai sosok yang kaya raya.
Baca SelengkapnyaProyek bendungan itu sempat mangkrak diduga karena kontraktornya tidak dibayar.
Baca SelengkapnyaDemi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaDermaga eksekutif menjadi pilihan bagi pemudik perjalan kaki, karena akses yang cukup dekat dari terminal terpadu Merak.
Baca Selengkapnya