Belajar dari Kerusuhan AS: Pentingnya Menjunjung Tinggi Kebebasan Berekspresi
Merdeka.com - Unjuk rasa memprotes kematian George Floyd di Amerika Serikat (AS) berujung kerusuhan. Terjadi kontak fisik antara aparat dengan demonstran.
Research Fellow Loyola University Chicago sekaligus pengajar STIA LAN Jakarta, Ratri Istania mengatakan ada pelajaran yang bisa diambil di balik demonstrasi besar-besaran di AS. Yakni, pemerintah harus menghargai kebebasan berpendapat dan menjunjung tinggi demokrasi.
"Tidak mungkin komponen masyarakat ditinggalkan apalagi pemerintah sebagai pengambil kebijakan," ujar Ratri dalam diskusi Trump dan Perkara Rasial yang Timbul-Tenggelam, Sabtu (6/6).
Ratri menyebut semua masyarakat di dunia harus memperjuangkan penyetaraan ras. Jangan sampai terjadi tindakan rasisme aparat terhadap kelompok minoritas.
Jika rasisme terjadi, maka tidak tertutup kemungkinan akan terjadi gelombang protes yang sangat besar sehingga merugikan perekonomian dan tatanan sosial.
"Kita tentu tidak menginginkan protes besar, kerusuhan besar yang diakibatkan oleh ketidakadilan ras yang terus berlangsung," ucapnya.
Warga Negara Indonesia di Washington DC yang juga Jurnalis sependapat dengan Ratni. Dia menyebut, negara memang harus membuka lebar ruang kebebasan berekspresi.
"Saya lihat dari kejadian satu minggu ini, pentingnya dijunjung tinggi kebebasan berekspresi dan hak sipil," katanya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kaesang berharap pers Indonesia semakin independen dalam mengedukasi masyarakat dengan beragam pemberitaan.
Baca SelengkapnyaKonvensi ini lahir sebagai tanggapan terhadap tantangan yang dihadapi oleh banyak negara yang berjuang untuk melawan diskriminasi rasial.
Baca SelengkapnyaAnies mengingatkan kepada pendukung untuk terus bekerja merangkul dan menguatkan masyarakat agar tidak mudah tergiur dengan iming-iming jangka pendek.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebanyak 134 prajurit jalani pelatihan selama 7 bulan
Baca SelengkapnyaMasyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaPuan juga mempersilakan masyarakat memberikan penilaian dan menyuarakan aspirasi sesuai yang nuraninya.
Baca SelengkapnyaKesenian bantengan mencerminkan semangat kebersamaan dan gotong royong.
Baca SelengkapnyaKusta atau lepra masih menjadi salah satu penyakit ropis yang terabaikan.
Baca SelengkapnyaNarasi-narasi provokatif dapat memicu perpecahan harus dihindari terlebih di tahun politik.
Baca Selengkapnya