Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Aung San Suu Kyi Kembali Dijatuhi Hukuman Empat Tahun Penjara

Aung San Suu Kyi Kembali Dijatuhi Hukuman Empat Tahun Penjara Aung San Suu Kyi kunjungi pusat vaksinasi di ibu kota Myanmar, Naypyidaw, pada Januari 2021. ©Thet Aung/AFP

Merdeka.com - Pengadilan Myanmar pada Senin menjatuhkan hukuman empat tahun penjara pada Aung San Suu Kyi terkait dakwaan kepemilikan walkie-talkie, kata seorang sumber.

Hukuman terbaru menambahkan hukuman Suu Kyi menjadi enam tahun setelah dua vonis yang diputuskan bulan lalu. Proses hukum ini dikritik kelompok HAM sebagai lelucon dan "sirkus ruang sidang".

Suu Kyi disidang dengan belasan kasus dan jika digabungkan, dia bisa menghadapi hukuman maksimal lebih dari 100 tahun penjara. Suu Kyi membantah semua dakwaan yang dialamatkan padanya.

Dikutip dari Reuters, Selasa (11/1), Suu Kyi tampak tenang ketika putusan dibacakan pada Senin di sebuah pengadilan di ibu kota, Naypyitaw, menurut seorang sumber lainnya yang mengetahui proses persidangan tersebut.

Suu Kyi ditangkap pada 1 Februari yang bertepatan dengan kudeta dan polisi mengatakan enam walkie-talkie ilegal ditemukan selama penggeledahan di rumahnya.

Kelompok HAM internasional, Komite Nobel Norwegia, dan Amerika Serikat mengecam putusan tersebut. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price menyebut putusan tersebut "penghinaan terhadap keadilan dan supremasi hukum" dan meminta pembebasan Suu Kyi dan tahanan politik lainnya.

Sumber tersebut mengatakan, pengadilan menjatuhkan hukuman dua tahun karena melanggar undang-undang ekspor-impor dengan memiliki radio komunikasi dan satu tahun karena memiliki satu set pengacau sinyal. Kedua hukuman itu akan berjalan bersamaan.

Sumber menambahkan, Suu Kyi juga dijatuhi hukuman dua tahun atas tuduhan lain melanggar undang-undang manajemen bencana alam terkait dengan aturan virus corona.

Pada 6 Desember 2021, Suu Kyi dihukum empat tahun penjara karena melanggar aturan pembatasan virus corona dan penghasutan. Hukuman itu kemudian dikurangi menjadi dua tahun.

Ketua Komite Nobel Norwegia, Berit Reiss-Andersen menilai hukuman terbaru ini bermotif politik.

"Aung San Suu Kyi tetap menjadi juara terdepan demokrasi di Myanmar," ujarnya.

"Komite Nobel sangat memperhatikan keadaannya," lanjutnya.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Depan Prabowo, Jokowi Puji Inisiasi Kemenhan Bangun RS Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman
Depan Prabowo, Jokowi Puji Inisiasi Kemenhan Bangun RS Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman

Jokowi juga memuji sejumlah peralatan media yang diklaim tercanggih yang terpasang di dalamnya.

Baca Selengkapnya
Jokowi Pakai Dasi Warna-warni saat Kunker Ke Luar Negeri, Ini Maknanya
Jokowi Pakai Dasi Warna-warni saat Kunker Ke Luar Negeri, Ini Maknanya

Presiden Jokowi kini memakai dasi warna-warni ketika berangkat kunjungan kerja ke luar negeri

Baca Selengkapnya
Momen Lawas Upacara 17 Agustus Tahun 1969 di Istana, Banyak Nyonya Bule Berpakaian Tanpa Lengan
Momen Lawas Upacara 17 Agustus Tahun 1969 di Istana, Banyak Nyonya Bule Berpakaian Tanpa Lengan

Presiden Soeharto memimpin langsung Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-24 di Istana Merdeka, Jakarta pada 17 Agustus 1969.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Hakim MK Sindir Saksi Kubu AMIN Minta Didahulukan: Sudah Terlambat, Minta Cepat Pula
Hakim MK Sindir Saksi Kubu AMIN Minta Didahulukan: Sudah Terlambat, Minta Cepat Pula

Agenda sidang kali ini mendengarkan keterangan saksi dan ahli dari pemohon kubu Anies-Muhaimin (AMIN).

Baca Selengkapnya
Kemeriahan Perayaan HUT RI dari masa Presiden Sukarno hingga Jokowi
Kemeriahan Perayaan HUT RI dari masa Presiden Sukarno hingga Jokowi

Indonesia merayakan Hari Ulang Tahun ke-78 pada 17 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya
Wacana Pemakzulan Jokowi, Kapten Timnas AMIN: Ini Negara Demokrasi, Biar Rakyat Menilai
Wacana Pemakzulan Jokowi, Kapten Timnas AMIN: Ini Negara Demokrasi, Biar Rakyat Menilai

Wacana pemakzulan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) muncul menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya
Jokowi Buka Peluang Bertemu Ketum Parpol, Termasuk Megawati dan Cak Imin
Jokowi Buka Peluang Bertemu Ketum Parpol, Termasuk Megawati dan Cak Imin

Sebelumnya, Jokowi telah melakukan pertemuan dengan Ketum NasDem Surya Paloh di Istana Negara.

Baca Selengkapnya