Astronot pertama Suriah ikut membelot

Merdeka.com - Setelah para diplomat Suriah ramai-ramai membelot, kini giliran astronot pertama Negeri Syam itu turut membangkang dari mendukung kubu Presiden Basyar al-Assad.

Jenderal Muhammad Ahmad Faris, seorang penerbang dan astronot pertama Suriah dikabarkan membelot. Menurut laporan saat ini dia berada di Turki, seperti dilansir dari stasiun televisi Al Arabiya, Senin (6/8).

Sebelum pergi ke Turki, Faris dilaporkan singgah sebentar di markas Tentara Pembebasan Suriah (FSA) di kampung halamannya Kota Aleppo. Dia melakukan itu sebagai bentuk dukungan terhadap perjuangan kaum oposisi. Menurut kantor berita Anatolia, ini adalah percobaan pembelotan dia keempat.

Faris dilahirkan di Kota Aleppo 61 tahun silam. Dia lulus dari Sekolah Penerbang Militer pada 1973. 14 tahun kemudian dia terpilih bergabung di dalam misi ulang alik di stasiun luar angkasa Mir milik Uni Soviet. Atas keterlibatan dia dalam misi itu, dia dianugerahi gelar Pahlawan Uni Soviet dan menerima Penghargaan Lenin.

Selain Faris, kemarin seorang perwira intelijen senior Suriah, Kolonel Yaraab Syara, ikut membangkang dan pergi ke Yordania. Dia adalah kepala divisi informasi Badan Keamanan Politik bertempat di Ibu Kota Damaskus. Dia adalah salah satu pejabat penting di lingkar kekuasaan rezim Assad.

Sampai hari ini pertempuran antara pejuang oposisi melawan tentara pemerintah terus terjadi di kota terbesar Suriah, Aleppo. Pasukan rezim Assad mulai menggunakan senjata berat, tank, dan pesawat tempur guna menggempur pertahanan FSA. Belum terlihat tanda-tanda perang saudara itu bakal berakhir sejak pertama kali meletup pada Maret tahun lalu. Gelombang pengungsi pun terus berdatangan ke Turki lantaran dekat dengan kota itu.

Kofi Annan sebagai Utusan Khusus Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan penengah dalam konflik Suriah sudah menyatakan mengundurkan diri. Dia beralasan peran dia sudah tidak efektif lantaran tidak didukung oleh Rusia dan China.

Konflik Suriah juga bakal menjadi perbincangan utama pada pertemuan darurat Organisasi Konferensi Islam di Kota Mekah, Arab Saudi, pada 14 sampai 15 Agustus mendatang.