Amerika tuding Standard Chartered danai Iran dan Hizbullah
Merdeka.com - Pemerintah Amerika Serikat menuding Bank Standard Chartered asal Inggris terlibat tindak pencucian uang buat Iran. Selain itu, mereka secara tidak langsung dianggap membiayai beberapa organisasi anti-Israel, yakni Hizbullah, Hamas, dan Jihad Islam.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Selasa (7/8), tudingan terhadap bank ternama itu dilontarkan oleh Badan Keuangan Negara Bagian New York. Mereka mencurigai beberapa transaksi senilai USD 249 miliar atau setara Rp 2,34 triliun digunakan buat membiayai program nuklir Iran dan mendanai berbagai organisasi bersenjata itu.
Selain dituduh membiayai Iran dan beberapa organisasi perlawanan, Standard Chartered melakukan transaksi dengan Myanmar, Libya, dan Sudan. Padahal ketiga negara itu masih dijatuhi sanksi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Tidak hanya Standard Chartered dicurigai oleh Amerika. Mereka menyelidiki 15 bank lain termasuk Royal Bank of Scotland dan Lloyds atas dugaan memanipulasi bunga bank buat menetapkan batas kredit.
Tuduhan terhadap Standard Chartered serupa dengan dialami oleh Bank HSBC. Mereka dianggap terlibat dalam pencucian uang milik para kartel obat-obatan terlarang asal Meksiko. Nilainya sangat besar, yakni USD 936.5 miliar atau setara Rp 8,8 triliun.
Saat dikonfirmasi, para petinggi Standard Chartered di Ibu Kota London mengaku berang atas tuduhan Amerika itu. Mereka mengatakan tudingan itu tidak beralasan dan transaksi mereka selama ini mengedepankan prinsip nilai dan kebudayaan.
Amerika menjatuhkan sanksi embargo atas Iran pada 1979. Setahun kemudian, mereka meningkatkan hukuman atas Negeri Mullah itu lantaran pecah perang antara Iran dan Irak.
Standard Chartered adalah gabungan dua bank, yakni bank Standard dan Chartered. Bank Standard didirikan oleh John Paterson asal Skotlandia pada 1862 di Provinsi Cape, Afrika Selatan. Tujuan awalnya buat membiayai penambangan berlian di Tambang Kimberley, Afrika Selatan. Bank Chartered dibangun oleh James Wilson sembilan tahun sebelumnya di Inggris.
Standard Chareterd merupakan bank terbesar ke-15 di Inggris. Mereka memiliki 1.700 cabang di 70 negara, termasuk Indonesia.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaOrtu tak punya uang hingga seragam diberi oleh guru, kini nasibnya justru tak terduga.
Baca SelengkapnyaPasukan Israel merekam dan membagikan video mereka ketika beraksi menyerbu toko-toko valuta asing dan bank di Tepi Barat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah akui memiliki hubungan baik dengan Iran tapi tak pernah impor BBM dari negara Timur Tengah tersebut.
Baca SelengkapnyaIran Akui Serangan ke Israel Balasan Atas Penyerangan Konsultan di Suriah
Baca SelengkapnyaPenyesuaian ini mengikuti jadwal libur dan cuti bersama yang telah ditetapkan pemerintah
Baca SelengkapnyaJutaan orang Amerika Serikat berlomba memiliki paspor dari negara lain demi menyelamatkan harta kekayaan mereka.
Baca SelengkapnyaPermasalahan lainnya, petani di Indonesia masih sulit untuk memperoleh fasilitas kredit oleh lembaga perbankan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Masih menjadi negara digdaya dengan kekuatan militer di peringkat pertama.
Baca Selengkapnya