Amerika serahkan tanggung jawab keamanan pada Afganistan
Merdeka.com - Presiden Afganistan Hamid Karzai hari ini mengumumkan pasukan pemerintah kini mengambil alih keamanan dari tangan pasukan gabungan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang dipimpin Amerika Serikat.
"Pasukan keamanan dan pertahanan kami sekarang akan mengambil alih. Mulai saat ini tanggung jawab keamanan dan kepemimpinan akan dikuasai oleh pasukan kami yang berani," kata dia seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Selasa (18/6).
Pengumuman itu mengakhiri masa kepemimpinan NATO untuk menjaga keamanan Afganistan hampir selama 12 tahun terakhir.
Pasukan Amerika dan NATO kini akan beralih fungsi menjadi pasukan pendukung keamanan. Pasukan ini rencananya akan ditarik dalam waktu 18 bulan mendatang.
Penyerahan tugas keamanan di 95 distrik itu termasuk di daerah-daerah yang selama ini cukup rawan di sebelah selatan dan timur Afganistan tempat pasukan Taliban biasa beroperasi sejak 2001.
Setelah penyerahan tugas ini 100 ribu pasukan NATO akan mendukung dan melatih pasukan keamanan dan polisi Afganistan.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jutaan orang Amerika Serikat berlomba memiliki paspor dari negara lain demi menyelamatkan harta kekayaan mereka.
Baca SelengkapnyaBerikut prajurit TNI yang bikin keok petarung asal Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPerusahaan di Amerika Serikat diwajibkan membayar gaji dan ganti rugi kepada mantan karyawannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kunjungan kehormatan ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama militer antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaBukan hanya warga negara asli saja, ternyata anggota kepolisian di Amerika Serikat bisa berasal dari warga negara lainnya.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Masih menjadi negara digdaya dengan kekuatan militer di peringkat pertama.
Baca SelengkapnyaAlaska dijual oleh Rusia kepada Amerika Serikat dengan nilai sebesar 7,2 juta dolar pada tanggal 30 Maret 1867.
Baca SelengkapnyaMomen Presiden Soeharto lakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat (AS) pasca Bung Karno dilengserkan.
Baca SelengkapnyaPada abad 18, Amerika ingin membangun terusan di Nikaragua yang menghubungkan Atlantik dan Pasifik karena alasan ekonomi dan militer.
Baca Selengkapnya