CEK FAKTA: Rencana Penculikan Anak di Singkawang Hoaks
Merdeka.com - Jejaring dunia maya berseliweran foto percakapan grup whatsApp yang isinya mengenai rencana penculikan terhadap anak. Berikut isi percakapan tersebut:
Ijin Atasan dan Senior menyampaikan dan mengingatkan khusus nya untuk diri saya pribadiAda rencana penculikan terhadap anak serda wagito yg besar umr 4 thn lebih, jam 06.35 wib tadi pagi.Alhamdulilah ank serda wagito teriak langsung di tggl pergi dan di bantu tetangga dpn rmh.Ciri nya, menggunakan motor supra biru, baju switer coklat, menggunakan helem hitam, bergoncenganPosisi anak serda wagito sdg bermain depan rumah di dpn rumah.
Dalam percakapan tersebut disebutkan bahwa rencana penculikan sudah masuk di wilayah Kecamatan Singkawang Tengah.
Penelusuran
Kapolres Singkawang, AKBP Prasetiyo Adhi Wibowo memastikan kabar atau isu penculikan yang terjadi di Kecamatan Singkawang Tengah adalah kabar hoaks atau bohong.
"Lagi-lagi Kota Singkawang diserang dengan isu bohong mengenai adanya penculikan anak. Semua informasi yang beredar itu adalah hoaks dan masyarakat jangan mudah percaya," kata Prasetiyo di Singkawang, seperti dilansir Antara, Minggu (23/2).
Menurutnya, jika potongan foto percakapan yang beredar di jejaring WhatsApp grup maupun di media sosial lainnya adalah kabar bohong. Tujuan mereka untuk meresahkan masyarakat Kota Singkawang.
"Hoaks, itu kabar bohong tidak benar ada penculikan anak seperti yang beredar media sosial," ujarnya.
Menurutnya, kabar penculikan ini dinarasikan di dalam pesan berantai. Seolah-olah ada seorang anak sedang bermain di depan rumah, nyaris diculik namun berhasil selamat karena berteriak dan dibantu tetangga depan rumahnya.
"Bahkan narasi penculikan ini lengkap dengan ciri-ciri pakaian dan kendaraan yang digunakan," ungkapnya.
Prasetiyo memastikan, jika anggotanya telah melakukan penyelidikan dan mengecek fakta di lapangan, dan kabar tersebut dipastikan kabar bohong.
"Untuk itu saya imbau ke masyarakat untuk tidak percaya kabar hoaks tersebut, serta tidak menyebarkannya lagi ke media sosial,” pintanya.
Kesimpulan
Polisi memastikan kabar rencana penculikan anak yang ramai di media sosial adalah hoaks. Polisi meminta masyarakat tidak ikut menyebarkan kabar atau berita yang belum tentu pasti kebenarannya. Agar tidak dianggap ikut menyebarkan berita bohong yang menimbulkan keresahan.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi Ringkus Penyebar Hoaks Rekaman Forkopimda Batubara Dukung Prabowo-Gibran
Polisi menangkap terduga penyebar hoaks rekaman suara Forkopimda Batubara mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaPolresta Pekanbaru Gandeng Diskominfo untuk Sosialisasi Pemilu & Tangkal Hoaks
Masyarakat diimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya dan melaporkan hoaks kepada pihak berwenang.
Baca SelengkapnyaDatangi Warga, Polres Kampar Sosialisasi Tahapan Pemilu 2024 dan Ingatkan Jangan Terpancing Hoaks
Warga diminta tidak terpancing berita hoaks dan SARA terkait Pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
CEK FAKTA: Hoaks Jakarta Diporak-porandakan Angin Puting Beliung pada 7 Desember
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan
Baca SelengkapnyaVIDEO: Klarifikasi Ganjar Beredar Cuitan Hoaks 'Karyawan Dipecat Dapat Bintang Empat'
Ganjar berharap agar perkembangan teknologi tidak digunakan untuk memproduksi hoaks.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Take Down 1.971 Berita Hoaks di Media Sosial Terkait Pemilu
Sisa berita hoaks lainnya tidak diturunkan, melainkan hanya diberikan stempel hoaks karena dianggap tidak terlalu berbahaya.
Baca SelengkapnyaLarang Pegawai Hamil, Kepala Puskesmas Sabokingking Bakal Dicopot
Jamia berharap permasalahan ini tidak terjadi di tempat lain
Baca SelengkapnyaPolresta Pekanbaru Ingatkan Warga Waspada Hoaks Menggunakan AI
Menurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.
Baca SelengkapnyaJenderal Polisi Ingatkan Bahaya Sebar Hoaks Pemilu: Hidup Sudah Susah, Fitnah Orang Ditangkap Polisi
Dia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca Selengkapnya