Aburizal: Tindakan represif tolak #2019GantiPresiden tusuk Jokowi dari belakang
Merdeka.com - Ketua Dewan Pembina (Wanbin) Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) menolak tindakan represif terhadap Gerakan #2019GantiPresiden. Walaupun saat ini partai yang dipimpin Airlangga Hartarto telah mendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
"Meski kami adalah Partai yang paling pertama dan terdepan mendukung Bapak Jokowi untuk melanjutkan kepemimpinannya selama dua periode akan tetapi kami menolak dengan keras cara-cara represif dan premanisme terhadap gerakan #2019GantiPresiden tersebut, oleh karena kebebasan menyatakan pendapat dijamin dan diatur oleh undang-undang," katanya dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/8).
Dia juga mengecam aksi pelarangan Neno Warisman untuk menghadiri acara deklarasi #2019GantiPresiden di Pekanbaru. Begitu juga dengan pengepungan terhadap Ahmad Dhani di Surabaya.
"Itu dilakukan dengan cara represif dan membiarkan tindakan premanisme adalah tidak sejalan dengan iklim demokrasi yang sedang kita bangun serta tidak menunjukkan netralitas aparat dalam mengayomi masyarakat," tegasnya.
ARB menganggap membiarkan tindakan main hakim sendiri masyarakat dan represif aparat tersebut sama saja menusuk Jokowi dari belakang. Karena, dia menilai, sama sekali tidak menggambarkan cara mendukung yang baik dan benar.
"Meskipun berbeda pilihan akan tetapi kita harus saling hormat dalam perbedaan itu dan kebebasan dalam menyatakan perbedaan itu dapat dijamin," ujarnya.
Selain menolak keras cara-cara represif untuk menekan kebebasan berpendapat, ARB juga menyesalkan ucapan provokatif yang disampaikan oleh Ahmad Dhani. Akan tetapi aparat juga hendaknya memberikan pembelajaran demokrasi kepada masyarakat dengan tidak memihak, dan dapat memfasilitasi serta mengatur masing-masing unjuk-pendapat sehingga terhindar dari konflik di lapangan.
"Kami juga mengimbau kepada aktivis #2019GantiPresiden untuk tetap bergerak dalam koridor peraturan perundangan dengan cara-cara santun ,bermartabat dan kepatuhan terhadap hukum," katanya.
ARB meyakini tahun 2019 nanti merupakan pesta demokrasi yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia. Dia mengingatkan, jangan sampai cara-cara represif dan provokatif menodai ajang pesta demokrasi tersebut.
"Mari kita sama-sama saling menjaga aset bangsa terbesar kita yaitu demokrasi agar tidak rusak dan ternoda oleh tindakan provokatif dan represif," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puji-Pujian AHY untuk Jokowi Usai Jabat Menteri ATR/BPN
AHY merasa bahagia karena masyarakat mencintai kepemimpinan Jokowi.
Baca SelengkapnyaBahlil: Presiden Jokowi Tidak Terganggu Dengan Usulan Hak Angket, Dituduh Intervensi Saja Santai
Bahlil mencontohkan ketika Jokowi dituduh memberikan bansos untuk mengarahkan masyarakat memilih salah satu capres.
Baca SelengkapnyaJokowi Dikritik soal Pembagian Bansos, Bahlil: Jangan Batasi Presiden Dekat Dengan Rakyat
Bahlil menegaskan pihak-pihak yang mengkritisi penyaluran bansos, dapat diartikan pihak tersebut tidak senang masyarakat menerima bantuan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaHaris Azhar-Fatia Bebas, Hakim Singgung Sikap Rendah Hati Jokowi: Semoga Tuhan Melindungi Beliau
Jokowi, kata Cokorda sering mendapat kritikan hingga cercaaan namun tak pernah menggubrisnya.
Baca SelengkapnyaKembali Diajak Kunker Presiden, AHY: Saya Salut Betul dengan Pak Jokowi, Selalu Luangkan Waktu Sapa Rakyat
Jokowi mengajak sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju. Salah satunya AHY.
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu dan Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, Anies: Biar Masyarakat Menilai
Anies tidak banyak berkomentar saat ditanya perihal Jokowi bertemu Prabowo dan Gibran
Baca SelengkapnyaMa'ruf Amin Gantikan Jokowi di Kursi Presiden Jika Pemakzulan Terjadi
Ada sejumlah alasan yang membuat isu pemakzulan terhadap Jokowi kembali mencuat.
Baca SelengkapnyaJejak Karir AHY Sebelum Dilantik Jadi Menteri ATR/BPN
Usai bertahun-tahun jadi oposisi, kini AHY masuk dalam kabinet Jokowi
Baca Selengkapnya