Penyelam andalan Marinir dikirim bantu cari korban kapal tenggelam di Danau Toba
Merdeka.com - Marinir kirim Tim SAR untuk mencari korban KM. Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba. Tim Berangkat dari Yonmarhanlan I Belawan , Selasa (19/6) sekitar pukul 00.20 WIB dipimpin Lettu Mar Lontung Rumapea.
"Jumlah Tim 24 personel terdiri 9 personel Yonmarhanlan I Belawan, 8 personel Denma Lantamal I Belawan, 5 personel Rumkit TNI AL Belawan dan 2 personel Pomal Lantamal I Belawan," ujar Kadispen Kormar Letkol Mar Ali Sumbogo melalui siaran persnya.
Ali menjelaskan tim dilengkapi dengan 1 unit mobil ambulance, 6 set alat selam dan 19 swimfest. Korps Marinir juga mengirim penyelam andalan.
"Jumlah 10 orang dari Yontaifib 2 Mar Pasmar 1 bertolak dari Halim Perdanakusuma hari ini. Tim dipimpin Lettu Mar Kukuh Hadi W," tambahnya.
Untuk diketahui, KM Sinar Bangun tenggelam di perairan Danau Toba, Sumut, Senin (18/6) sekitar pukul 17.30 Wib. Kapal itu disebut-sebut mengangkut lebih dari 80 penumpang dari Simanindo, Samosir, menuju Tigaras, Simalungun.
Jumlah korban yang berhasil selamat dalam kejadian tersebut sebanyak 18 orang. Satu orang penumpang meninggal dunia yakni Tri Suci Hadayani, warga Aceh Tamiang. Untuk korban kapal yang dinyatakan hilang atau belum ditemukan hingga saat ini berjumlah sekitar 94 orang.
"Mari kita doakan semoga korban korban dapat diselamatkan," ungkap Kadispen Kormar.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca SelengkapnyaPuluhan Artefak Berusia 2400 Tahun Ditemukan di Laut Hitam, Ada Keramik Hingga Sisa-Sisa Kapal Karam
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menyelam Sampai ke Dasar Laut, Penyelam Temukan Lubang Terdalam di Dunia, Isinya Menyeramkan
Baca SelengkapnyaPelaku akhirnya bisa ditangkap di atas kapal feri bersama satu pelaku lainnya.
Baca SelengkapnyaKejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaPenemuan itu lalu dilaporkan ke petugas BMKG wilayah Rote Barat.
Baca SelengkapnyaKapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.
Baca SelengkapnyaPerilaku ini sudah terjadi zaman dahulu. Bahkan orang-orang Yunani Kuno pernah menuliskannya.
Baca Selengkapnya