Peneror bom gereja di Batu diduga perempuan
Merdeka.com - Pelaku teror gereja di Batu, Jawa Timur, mengucapkan takbir sebanyak tiga kali sebelum menutup teleponnya. Lewat suaranya, penelepon diduga seorang perempuan.
"Keterangan saksi demikian (suara perempuan). Masih kita dalami, suara perempuan atau mirip suara perempuan," kata Kapolres Kota Batu AKBP Leonardus Simarmata, Senin (14/11).
Satpam gereja Katolik Paroki Gembala Baik dan Biara Rubiah Karmil Flos Carmeli menerima telepon dari orang tidak dikenal. Penelepon mengaku akan meledakkan gereja.
"Sekitar pukul 08.30 WIB dari Sekretariat Gereja Paroki Gembala Baik Batu menerima telepon dari orang tidak dikenal, yang menyampaikan gereja akan meledak. Lalu mengucapkan takbir 3 kali," kata Leo.
Setelah menerima teror tersebut, pihak sekretariat melapor ke Polsek yang dilanjutkan ke Polres Batu. Selanjutnya pihak kepolisian melakukan sterilisasi dan menutup gereja dengan police line.
"Setelah itu kita evakuasi seluruhnya yang ada di dalam, sambil menunggu sterilisasi yang dilakukan tim Jihandak Polda Jatim dan K-9," katanya.
Sekitar empat jam, polisi melakukan penyisiran ke lokasi dan tidak ditemukan peledak maupun bahan berbahaya. Polisi menyatakan kolasi aman setelah menyisir beberapa titik lokasi.
Leo mengaku tidak mau mengaitkan teror tersebut dengan kelompok tertentu. Kini polisi sedang melakukan koordinasi dengan pihak Telkom untuk mendeteksi pelaku.
"Kita akan dalami terhadap semua masukan. Kita akan lakukan penyelidikan informasi-informasi yang masuk," katanya.
Menurut Leo, pihaknya telah melakukan peningkatan pengamanan dalam beberapa hari terakhir. Pengamanan berkaitan dengan situasi kondisi nasional, dan menyangkut Pilkada Kota Batu.
"Sebenarnya tidak hanya hari ini, sejak kemarin sudah kita lakukan pengamanan di tempat-tempat ibadah. Tidak hanya tempat-tempat ibadah umat Islam, tetapi juga rumah ibadah Budha, Kong Hu Chu, Hindu dan lain-lain. Ini akan terus kita lakukan, khususnya juga dalam suasana pelaksanaan Pemilukada. Seluruhnya dalam tahap penyelidikan," urainya.
Sebelumnya, sebuah gereja dan rumah biara di Kota Batu, Jawa Timur, mendapatkan teror bom dalam bentuk telepon. Satpam penjaga gereja mendapatkan telepon dari seseorang yang tidak dikenal. Penelepon menyatakan ada bom di komplek gereja.
Gereja Katolik Paroki Gembala Baik dan Biara Rubiah Karmil Flos Carmeli langsung dipolice line. Polisi melakukan penyisiran ke sudut-sudut bangunan. Sepanjang Jalan Ridwan Kota Batu sementara waktu ditutup.
"Saya dapat telepon dari sesama pengurus gereja, katanya gereja ada telepon teror bom. Buru-buru saya ke sini," kata Suntoro, salah satu pengurus gereja yang tidak diperkenankan masuk, Senin (14/11).
Satpam mendapatkan telepon teror sekitar pukul 08.30 Wib. Penelepon menyatakan kalau gereja telah dipasang bom.
Pengurus gereja selanjutnya berinisiatif melaporkan ke Polres Kota Batu. Sekitar pukul 10.00 WIB, Kepolisian datang disusul Pasykan Jihandak yang hingga kini melakukan penyisiran.
Perlu diketahui, Gereja Katolik Paroki Gembala Baik dan Biara Rubiah Karmil Flos Carmeli berseberangan jalan. Gereja berada di Jalan Ridwan 16 Batu atau utara jalan. Sementara Biara Rubiah Karmil Flos Carmeli berada di Jalan Ridwan Nomor 7, selatan jalan.
Hingga saat ini, pukul 13.00 Wib proses penyisiran sedang berlangsung oleh Tim Gegana Polda Jawa Timur. Dua gedung tersebut steril dan tertutup untuk siapapun, para pengurus tampak berdiri di depan gereja. Sementara kondisi sedang hujan deras.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayat perempuan ditemukan di sebuah koper oleh warga sekitar pinggir aliran sungai Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat
Baca SelengkapnyaPerempuan Tua Ditemukan Tewas Berlumuran Darah dalam Rumahnya di Bekasi
Baca SelengkapnyaPSeorang perempuan tewas setelah jatuh dari lantai 12 Gedung Fikom Unerempuan Tewas Jatuh dari Lantai 12 Gedung Filkom Universitas Brawijaya, Diduga Bunuh Diri
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dana saksi yang ikut menyaksikan saat koper tersebut dibuka tidak melihat ada luka-luka pada jasad tersebut.
Baca SelengkapnyaKaget melihat korban tengkurap di depan kamar mandi, Iwan kemudian memberitahu istri dan kerabat lainnya.
Baca SelengkapnyaPolres Malang langsung menggelar olah TKP di lokasi kejadian untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaMotif pembunuhan belum diketahui. Usai membunuh, pelaku melapor ke polisi.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Baca Selengkapnya