Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengejar asa hingga Benua Eropa

Mengejar asa hingga Benua Eropa Pawai kemerdekaan Timor Leste. ©2016 Merdeka.com/arbi s

Merdeka.com - "Mereka adalah anak-anak muda Timor Leste yang akan bekerja ke Eropa," ujar Fernandes, salah seorang warga asli Timor Leste saat berbincang dengan merdeka.com di halaman Bandara Internasional Presidente Nicolau Lobato, Dili, Timor Leste, Jumat pekan lalu. Saban hari ratusan anak muda Timor Leste berangkat menuju Benua Eropa untuk mencari pekerjaan.

"Hampir setiap hari di bandara banyak orang yang akan bekerja ke sana. Kalau di Indonesia namanya TKI (Tenaga Kerja Indonesia)," ujar Fernandes.

Menurut Fernades, banyaknya para pencari asal Timor Leste itu menuju Benua Eropa memang bukan tanpa alasan. Masalahnya adalah minimnya lapangan pekerjaan bagi anak-anak muda di Timor Leste menjadi satu faktor penting ketika negara Bumi Matahari Terbit itu merdeka. Untuk menjadi tenaga kerja itu pun kata Fernandes tidak mudah, setiap pekerja harus mengeluarkan uang sebesar USD 800 sampai USD 1000 untuk mendapat pekerjaan di negara-negara Eropa.

Uang itu kata Fernandes digunakan buat mengurus persyaratan termasuk membeli kewarganegaraan agar bisa bekerja di negara-negara Eropa. "Mereka tidak bisa pakai warga negara Timor Leste, tetapi mereka membeli untuk menjadi warga negara Portugal. Eropa memang tidak menerima tenaga kerja lain yang tidak ada dalam satu benua dengan mereka," katanya menuturkan.

Butuh waktu sekitar dua tahun bagi warga Timor Leste memenuhi persyaratan administrasi hingga akhirnya mereka terbang menuju Benua Eropa untuk mencari pekerjaan. Fatima Ramos, salah seorang warga Timor Leste pun menuturkan proses buat mencari kewarganegaraan Portugal demi menjadi tenaga kerja di Eropa. Menurut dia, aktivitas jual beli kewarganegaraan itu dilakukan melalui seorang perantara.

Fatimah menyebut ada satu perantara tak jauh dari kediamannya di Kota Dili, Timor Leste. Buat mengurus surat-surat itu, warga harus mengeluarkan uang sebesar USD 800. Itu pun kata dia masih harus menunggu selama dua tahun untuk mendapatkan kewarganegaraan Portugis.

Mudahnya warga Timor Leste buat membeli kewarganegaraan Portugis memang didasari ada sejarah kedekatan Timor Leste. Penjajahan dilakukan hampir 450 tahun di Bumi Lorosae itu pun menjadi salah satu indikator bagi Warga Timor Leste untuk membeli kewarganegaraan. "Karena memang mudah. Di sini ada perantara yang mengurus itu," ujarnya.

Minimnya lapangan pekerjaan di Timor Leste bagi lulusan sekolah tinggi maupun menengah memang menjadi salah satu pekerjaan rumah bagi pemerintah Bumi Lorosae. Kebanyakan kata Fatimah, para pekerja asal Timor Leste itu dihadapkan pada minimnya keterampilan ketika memasuki dunia kerja selepas lulus sekolah. "Banyak memang yang keterampilannya minim," kata Fatimah.

Selain minimnya lapangan pekerjaan bagi penduduk Timor Leste, faktor lain kemudian banyak yang akhirnya menjadi tenaga kerja di Benua Eropa adalah karena pendapatan sebagai karyawan di negara itu juga masih sangat minim. Misalnya seperti Baduarte Batista, sejak kepulangannya ke Timor Leste dari Atambua sebagai pengungsian pada tahun 2005, dia baru mendapatkan pekerjaan lima tahun setelahnya. Itu pun dengan gaji perbulan terbilang sangat minim untuk hidup di Timor Leste. Hanya sebesar USD 115 saban bulan.

"Pembangunan memang belum begitu terlihat. Saya pun baru bekerja di tahun 2010," kata Baduarte yang kini menjadi penjaga tempat wisata rohani Cristo Rei Dili. "Itu gaji minimum di sini," ujarnya.

Lain cerita dengan Baduarte hanya mendapatkan uang sebesar USD 115 untuk memenuhi kebutuhan hidup di Timor Leste, bagi pekerja lain misalkan seperti penjaga toko, gaji diperoleh saban bulan justru jauh lebih rendah dari gaji minimum. Abio salah seorang warga asli Timor Leste mengatakan, untuk pekerjaan sebagai penjaga toko, paling besar setiap bulan hanya dibayar USD 90. "Untuk penjaga toko hanya 90 Dollar," ujarnya.

Fatimah pun mengatakan, dengan alasan gaji setiap bulan terbilang jauh untuk memenuhi kebutuhan hidup di Timor Leste, dia pun memilih untuk berdagang. Karena menurut dia, untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji besar perlu keterampilan mumpuni untuk siap diterima dalam berbagai sektor industri di Timor Leste. "Sementara saya berdagang burger, lumayan setiap hari bisa dapat 40 Dollar. Itu menjadi alasan kenapa banyak warga Timor Leste bekerja di Benua Eropa, karena di sana gajinya juga besar dan dibayar menggunakan Pound Sterling," katanya.

(mdk/arb)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Darimana Asal Muasal Nama Benua

Darimana Asal Muasal Nama Benua "Eropa"? Ternyata Ini Sejarah Panjangnya

Darimana asal penamaan "Eropa" dari benua Eropa? Simak ulasan sejarah lengkapnya berikut ini.

Baca Selengkapnya
Sempat Dianggap Gila oleh Keluarganya, Mantan Pekerja Migran Ini Sukses Jadi Ahli Pijat Standar Eropa

Sempat Dianggap Gila oleh Keluarganya, Mantan Pekerja Migran Ini Sukses Jadi Ahli Pijat Standar Eropa

Mentor pijat yang terkenal di berbagai negara ini menggratiskan layanannya untuk orang miskin

Baca Selengkapnya
Pemudik Diprediksi Mencapai 193,6 Juta, Setara Jumlah Populasi Beberapa Negara Eropa

Pemudik Diprediksi Mencapai 193,6 Juta, Setara Jumlah Populasi Beberapa Negara Eropa

Pengelolaan arus lalu lintas tidak hanya mengarah ke Jawa Tengah dan Jawa Timur saja.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dulu Bantu Jualan dan Pernah Diusir Pemilik Kontrakan, Tak Disangka Anak Pedagang Gorengan kini Kerja di Lembaga Terbesar Jepang

Dulu Bantu Jualan dan Pernah Diusir Pemilik Kontrakan, Tak Disangka Anak Pedagang Gorengan kini Kerja di Lembaga Terbesar Jepang

Simak cerita inspiratif anak pedagang gorengan yang sukses jadi peneliti di Jepang.

Baca Selengkapnya
Mengurungkan Niat Berangkat Ke Jepang Untuk Bekerja, Pemuda Ini Memilih Berternak Entok 'Alhamdulillah Sudah Punya Mobil dan Menikah'

Mengurungkan Niat Berangkat Ke Jepang Untuk Bekerja, Pemuda Ini Memilih Berternak Entok 'Alhamdulillah Sudah Punya Mobil dan Menikah'

Berbekal kesungguhan dan keyakinan, nyatanya ternak yang dijalaninya membuahkan hasil tak terduga. Ia sukses menjadi seorang peternak entok muda.

Baca Selengkapnya
Indonesia Terpilih Sebagai Ketua Kelompok Kerja Pariwisata dan Budaya ASEAN Korea Centre

Indonesia Terpilih Sebagai Ketua Kelompok Kerja Pariwisata dan Budaya ASEAN Korea Centre

Terpilihnya Indonesia, mewakili 11 negara ASEAN di Seoul.

Baca Selengkapnya
Pesan Kepala BP2MI ke Pekerja Migran Indonesia

Pesan Kepala BP2MI ke Pekerja Migran Indonesia

Benny mengatakan, pekerja migran Indonesia yang diberangkatkan ke Korea Selatan ini merupakan orang-orang pilihan dan memiliki kompeten.

Baca Selengkapnya
Cerita Peltu Satuni saat Tugas di Timor Timur, Mayjen TNI Kunto Sakit Tidak Mau di Evakuasi 'Tak Tembak Nanti Heli Turun'

Cerita Peltu Satuni saat Tugas di Timor Timur, Mayjen TNI Kunto Sakit Tidak Mau di Evakuasi 'Tak Tembak Nanti Heli Turun'

Kunto Arief dikenal sebagai pemimpin prajurit yang bijak dan menyejahterakan anggotanya di medan perang.

Baca Selengkapnya
Timnas AMIN Kritik Jokowi: Sayang Anak Sampai Carikan Pekerjaan Jadi Cawapres

Timnas AMIN Kritik Jokowi: Sayang Anak Sampai Carikan Pekerjaan Jadi Cawapres

Padahal di saat bersamaan, banyak rakyat Indonesia yang menganggur dan kesulitan mencari pekerjaan.

Baca Selengkapnya