Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jangan ragu bilang 'tidak'

Jangan ragu bilang 'tidak' ilustrasi berpikir. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Yang saya suka dari menjadi entrepreneur adalah keleluasaan dalam mengatur waktu dan menata jadwal saya sendiri. Sebagai seorang entrepreneur, kita bertanggung jawab pada diri kita sendiri dan kita bebas menentukan apa yang ingin kita lakukan. Kebebasaan inilah bagian yang paling menyenangkan.

Sejujurnya saja kebebasan ini juga yang jadi alasan penting kenapa kita memilih menjadi entrepreneur. Sayangnya, kalau tidak terkendali, kebebasan ini juga yang bisa menyabotase peluang kita meraih sukses.

Sebagai seorang entrepreneur, peluang bisa datang setiap saat. Setiap kali kita melihat peluang yang kita suka, rasanya tidak mungkin untuk menolaknya. Pastinya ini bukan sesuatu yang mengejutkan. Sensasi memulai sesuatu yang baru memang bisa membuat kecanduan. Begitu juga dengan kegembiraan saat bisa menentukan arah secara independen, apalagi buat para entrepreneur baru.

Sayangnya juga, selalu mengatakan 'ya' pada semua peluang menggoda adalah cara paling jitu untuk mengatakan 'tidak' pada kesuksesan. Fakta ironisnya, mengatakan 'tidak' sering kali malah membantu Anda mencapai tujuan dibanding mengatakan 'ya'. Membiasakan diri mengatakan 'tidak' akan membantu mengurangi gangguan, membantu mengatur waktu, dan membuat Anda menjadi lebih produktif sehingga Anda bisa lebih berkonsentrasi pada pemecahan masalah yang sedang Anda hadapi.

Pikiran manusia memiliki keterbatasan dalam menangani sesuatu dalam waktu bersamaan. Saat kita mengatakan 'ya' pada banyak peluang, semakin sulit juga untuk menyelesaikannya. Kalau pikiran kita dipenuhi banyak rencana, pada saat kita bergerak maju ke satu arah, prioritas lain akan datang mengganggu.

Jika ini yang terjadi, kita akan meninggalkan pekerjaan kita sebelumnya, bahkan sebelum pekerjaan itu tuntas. Lalu kita mengorbankan 'hasil maksimal' hanya untuk mencapai 'hasil yang cukup bagus'. Pada akhirnya, kita gagal membangun momentum berkelanjutan di pekerjaan mana pun. Selamanya kita akan berada pada kondisi 'terganggu', berputar-putar dalam lingkaran masalah kecil yang muncul di setiap usaha kita.

Keuntungan terbesar dari membiasakan mengatakan 'tidak' adalah menghindarkan Anda dari membuang waktu dan tenaga untuk sesuatu yang bukan prioritas. Sebuah penelitian yang dilakukan baru-baru ini menyebutkan bahwa tekad bukanlah sumber daya tidak terbatas dan akan 'habis' seiring berjalannya aktivitas yang kita lakukan. Dengan belajar mengatakan 'tidak', secara sadar kita memutuskan untuk memusatkan tekad kita yang 'terbatas' tadi pada masalah yang paling penting.

Namun perlu dicatat bahwa saat saya memberikan nasihat ini, saya berasumsi bahwa Anda sudah tahu area fokus utama dan prioritas tertinggi yang ingin Anda capai. Dalam kewirausahaan, ada fase 'pencarian' di titik awal.

Di fase ini, jangan pernah mengatakan 'tidak' dan usahakan selalu mengatakan 'ya'. Maksud dari tahap awal ini adalah melakukan usaha secara sadar untuk mengidentifikasi dan terlibat dengan sebanyak mungkin ide agar Anda bisa menentukan ide mana yang Anda suka. Fase pencarian ini selalu diikuti oleh fase perbaikan dan fase eksekusi, saat Anda menyempitkan fokus dan mulai meluangkan waktu untuk prioritas tertinggi Anda. Dalam dua fase terakhir inilah Anda bisa mendapatkan manfaat dari kebiasaan mengatakan 'tidak'.

Waktu dan tenaga yang bisa dihemat sebagai akibat dari mengatakan 'tidak' pada akhirnya bisa meningkatkan produktivitas. Kita bisa menghasilkan lebih banyak saat kita bisa menyisihkan waktu yang cukup panjang dan tanpa gangguan untuk menyelesaikan masalah secara berurutan, bukan secara paralel.

Dengan mengatasi masalah satu per satu, kita dapat memusatkan seluruh energi kita untuk mencari solusi dan memanfaatkan apa yang dalam dunia psikologi disebut sebagai 'flow'. Kondisi 'flow' pada dasarnya adalah periode saat kita benar-benar terlibat dalam tugas yang sedang kita kerjakan. Banyak penelitian yang menyebutkan kalau inilah kondisi saat kita berada dalam posisi paling produktif sebagai manusia. Untuk mencapainya, kita butuh banyak waktu dan sesedikit mungkin gangguan.

Belajar mengatakan 'tidak' bukan sesuatu yang mudah. Sebagai makhluk sosial, kita selalu berusaha mengatakan 'ya', entah itu pada ide baru, menerima ajakan rapat, atau menghadiri sebuah event. Tanpa kita sadari, kita sudah membuang waktu dan menutup peluang kita meraih sukses, kecuali jika kita mengatakan 'ya' pada sesuatu yang sejalan dengan prioritas tertinggi kita. Membiasakan diri mengatakan 'tidak' bukanlah sesuatu yang gampang tetapi inilah yang akan membantu Anda mencapai tujuan terpenting Anda. Bukankan tujuan tersebut adalah yang terpenting dalam hidup Anda?

*Penulis adalah partner di Seroja Partners, sebuah perusahaan untuk pengembangan bisnis teknologi informasi dan media multinasional berbasis di Indonesia.

(mdk/war)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.

Baca Selengkapnya
Bisnis Tambang Pasir Gagal & Terlilit Utang Rp2 Miliar, Dwi Bangkit Lewat Dagang Bakso dan Restu Orang Tua
Bisnis Tambang Pasir Gagal & Terlilit Utang Rp2 Miliar, Dwi Bangkit Lewat Dagang Bakso dan Restu Orang Tua

Di masa-masa awal kerugian, Dwi Masih beranggapan bahwa kerugian tersebut merupakan risiko bisnis.

Baca Selengkapnya
Diterima STAN tapi Tak Kuliah, Perempuan Asal Malang Ungkap Kisahnya Pilih Rintis Bisnis dan Bangkrut Berulang kali
Diterima STAN tapi Tak Kuliah, Perempuan Asal Malang Ungkap Kisahnya Pilih Rintis Bisnis dan Bangkrut Berulang kali

Ia pernah menjalani berbagai pekerjaan dan membuka sejumlah bisnis

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Banyak Sedekah Jadi Kunci Sukses Adibayu Bisnis Kentang, Kantongi Omzet Rp2,5 Miliar
Banyak Sedekah Jadi Kunci Sukses Adibayu Bisnis Kentang, Kantongi Omzet Rp2,5 Miliar

Memperluas jejaring dan perbanyak sedekah menjadi kunci yang Adibayu yakini menjadi perantara kesuksesannya saat ini.

Baca Selengkapnya
Dianggap Produktif yang Berlebihan, Begini 4 Cara Jitu untuk Atasi Hustle Culture
Dianggap Produktif yang Berlebihan, Begini 4 Cara Jitu untuk Atasi Hustle Culture

Tren bekerja tanpa henti sering dianggap prestasi luar biasa.

Baca Selengkapnya
Respons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar
Respons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar

Jawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.

Baca Selengkapnya
Fenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam
Fenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam

Padahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.

Baca Selengkapnya
Perusahaan Ban Ternama di Cikarang Tutup, Nasib Ribuan Karyawannya Terancam PHK Massal
Perusahaan Ban Ternama di Cikarang Tutup, Nasib Ribuan Karyawannya Terancam PHK Massal

Penutupan dilakukan karena di tahun ini tidak ada lagi orderan atau pemesanan yang masuk dari vendornya.

Baca Selengkapnya
Dukung Kesetaraan, BCA Salurkan UMKM Entrepreneur Perempuan Rp14,8 Triliun Sepanjang 2023
Dukung Kesetaraan, BCA Salurkan UMKM Entrepreneur Perempuan Rp14,8 Triliun Sepanjang 2023

Persentase pekerja perempuan di BCA juga mencapai 60,8 persen dari total pekerja dan menduduki 61,1 persen dari total manajer di perusahaan.

Baca Selengkapnya