Mengunjungi Kampung Ndresmo Surabaya, Laki-laki dan Perempuan Dipanggil "Mas"
Merdeka.com - Hampir selalu ada cerita yang melatarbelakangi berdirinya sebuah tempat. Begitu halnya dengan Kampung Ndresmo di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Konon, istilah Ndresmo berasal dari KH Mas Sayyid Ali Akbar yang kemudian diikuti masyarakat sekitar. Nama kampung Ndresmo berasal dari kata “nderes” yang berarti mengaji dan “mo” yang artinya lima. Lebih jauh, Ndresmo yang dimaksud Kiai Mas Sayyid saat itu ialah lima santri yang mengaji terus-menerus sepanjang hari.
Asal-usul Kampung
©2021 Merdeka.com/Instagram @gresiksurabayasidoarjo
Ndresmo atau yang juga dikenal sebagai Kampung Santri meliputi kawasan Sidoresmo Dalem, Kelurahan Jagir di Kecamatan Wonokromo, dan Sidosermo di Kecamatan Wonocolo.
Sebelum menjadi pondok pesantren besar seperti sekarang, Sidoresmo hanya berupa rumah kecil yang dihuni beberapa santri Sayyid Ali Akbar. Sementara mengenai sosok Sayyid Ali, ia adalah anak Sayyid Sulaiman. Ayah Sayyid Ali itu merupakan cucu Sunan Gunung Jati Cirebon, Jawa Barat.
Amalkan Ilmu Agama
©2021 Merdeka.com/Instagram @gresiksurabayasidoarjo
Dikutip dari Instagram @gresiksurabayasidoarjo, Rabu (23/6/2021), Sayyid Ali Akbar dan seorang saudaranya berkelana ke Jawa Timur. Keduanya bermaksud menimba ilmu di pondok pesantren yang diasuh pejabat Sunan Ampel Surabaya.
Setelah cukup lama belajar di sana, sang guru memerintahkan Sayyid Ali Akbar pulang untuk menyebarkan ajaran Islam. Dalam perjalanan menuju kampung halaman, Sayyid Ali singgah di sebelah timur Wonokromo. Saat itu, daerah Wonokromo dan sekitarnya masih berupa hutan belantara.
Melawan Belanda
©2021 Merdeka.com/Instagram @gresiksurabayasidoarjo
Sejak zaman kolonial Belanda, Kampung Ndresmo menjadi pusat pondok pesantren. Bahkan, kampung tersebut menjadi tempat para kiai mengatur strategi perlawanan kepada Belanda.
Kini, setidaknya ada 30 pesantren di Kampung Ndresmo. Para santri itu tidak hanya datang dari Surabaya, tapi banyak juga yang berasal dari luar daerah.
Panggilan Unik
©2021 Merdeka.com/Instagram @gresiksurabayasidoarjo
Salah satu keunikan di Kampung Ndresmo ialah panggilan “mas” untuk para keturunan Sayyid Ali Akbar. Sebutan itu tidak hanya dialamatkan kepada para laki-laki, tetapi juga kepada para perempuan.
Selain itu, Kampung Ndresmo ini juga memiliki adat kebudayaan khusus. Satu di antaranya yang masih eksis hingga kini ialah Manten Pegon, prosesi mengarak anak khitan dengan cara naik kuda keliling kampung.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akses yang sulit membuat warga yang tinggal di sana sulit pergi ke mana-mana
Baca SelengkapnyaSurabaya dan Gresik adalah dua nama kota di Indonesia, akan tetapi di luar negeri, kedua nama itu juga dipakai untuk nama sebuah kampung.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Merdeka.com merangkum informasi tentang nama sansekerta perempuan dan maknanya yang mempunyai arti mendalam.
Baca SelengkapnyaDaratan hingga rumah penduduk terancam hilang akibat abrasi yang terus terjadi
Baca SelengkapnyaKampung ini menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap desa tempat tinggalnya
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut 01 Anies Baswedan mengunjungi warga terdampak bencana di Kampung Galapuang, Ulakan Tapakis, Padang Pariaman, Sumbar, Sabtu (16/3).
Baca SelengkapnyaKampung itu kini hanya menyisakan bangunan terbengkalai karena sudah ditinggal pemiliknya.
Baca SelengkapnyaSampan yang dinaiki para santri terbalik, tiga orang tenggelam dan dua orang selamat.
Baca Selengkapnya