New Normal Masih Jadi Perdebatan, Rimbawan UGM Sarankan Konsep Ini
Merdeka.com - Walaupun jumlah pasien COVID-19 terus bertambah, pemerintah telah menyerukan untuk siap menyambut era “new normal”. Namun konsep itu sendiri masih menjadi perdebatan di tengah masyarakat.
Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah akan menerapkan konsep normal baru itu dengan membuka kembali lapangan pekerjaan yang sempat tutup karena merebaknya pandemi. Selain itu, berbagai tempat umum akan dibuka kembali dengan menerapkan protokol kesehatan seperti penggunaan masker, jaga jarak, dan pengadaan tempat cuci tangan.
Namun Rimbawan UGM, Dr. Transtoto Handadhari masih meragukan konsep “new normal”. Ia menyarankan konsep bernama “new norm” yang menurutnya lebih relevan, permanen, dan aman.
New Normal dan Kapitalis
©Kagama.co
Menurut Transtoto, konsep “new normal” nantinya akan lebih menguntungkan kapitalis dan mengabaikan kesehatan masyarakat luas.
“Tanggapan yang beredar dalam posisi virus yang masih belum terkendali ini adalah kebijakan tersebut lebih berpihak kepada kaum kapitalis. Kebijakan itu mengabaikan keselamatan dan kesehatan masyarakat luas,” terang Transtoto dikutip dari Kagama.co pada Jum’at (29/5).
Konsep New Norm
Untuk itulah Transtoto mengenalkan konsep yang bernama “new norm” atau norma baru. Menurutnya, konsep “new norm” lebih relevan, permanen, dan aman.
“Norma baru berkaitan dengan pola pikir serta tatanan kehidupan baru yang mengutamakan kesehatan, kebersihan, ramah lingkungan, dan hidup rendah karbon,” ujar Transtoto.
Contoh Penerapan New Norm
Menurut Transtoto, penerapan konsep “new norm” bisa membawa dampak yang baik pada lingkungan. Salah satu dampak itu adalah keterjagaan langit yang tetap berwarna biru. Selain itu, konsep tersebut akan membawa perubahan kebiasaan masyarakat ke arah yang lebih baik.
“Seperti banyak menanam, bercocok tanam organik di rumah-rumah, melestarikan hutan dan biodiversitas, serta hidup sosial yang hemat, saling membantu, dan gotong royong,” ujar Direktur Utama Perum Perhutani periode 2005-2008 itu.
"New Normal" Tak Perlu Diperdebatkan
©2020 Liputan6.com/Faizal Fanani
Di sisi lain, Transtoto mengatakan bahwa baik konsep normal baru atau norma baru tak perlu dipertentangkan. Dia menilai kedua konsep tersebut sebenarnya saling mengisi. Tentunya dengan menyesuaikan waktu dan kebutuhan.
“Kesabaran adalah yang perlu dipertimbangkan untuk saat ini,”jelas Transtoto, Jum’at (29/5).
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Risma Dipuji Usai Beberkan Strategi Indonesia Tangani Krisis Pangan, Gempa Bumi hingga Banjir di Forum OECD Perancis
Penjelasan Menteri Risma terkait penanganan bencana di Indonesia mendapatkan pujian di Forum OECD Perancis.
Baca SelengkapnyaIstri Gus Dur Temui JK, Hasto: Kalau Demokrasi Normal Tidak Mungkin Turun Gunung
Menurut Hasto, pertemuan antara tokoh-tokoh tersebut memperlihatkan situasi demokrasi yang sedang tidak baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaBegini Kondisi Terkini Siswi SMP di Lampung yang Disekap dan Diperkosa 10 Remaja
Sejak ditemukan, korban menjalani pemulihan baik fisik maupun psikologinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kondisi Terkini Atta Halilintar Usai Jalani Operasi, Masih di Rumah Sakit Ditemani Keluarga Tercinta
Atta merasa sangat beruntung karena dikelilingi oleh orang-orang terdekatnya yang selalu mendampinginya dalam suka maupun duka.
Baca SelengkapnyaKronologi Munculnya Baliho Jokowi di UGM, Alumnus Memalukan Diganti Jadi Membanggakan
BEM UGM mengkritik kinerja pemerintahan Presiden Jokowi melalui baliho dan sertifikat.
Baca SelengkapnyaMenteri Hadi Apresiasi TNI-Polri Amankan Pemilu 2024
Hadi juga menyoroti perihal situasi Kamtibmas selama bulan Ramadan berlangsung secara aman dan damai.
Baca SelengkapnyaStrategi Pemerintah Atasi Kelangkaan Beras, Termasuk Buka Keran Impor
Harapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaSeharian Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Bandung dan Lembang Kebanjiran
Hujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca Selengkapnya