Contoh Kutipan Langsung dan Cara Penulisannya, Perlu Diketahui

Merdeka.com - Kutipan langsung adalah penggunaan kata-kata yang tepat dari sumber asli, seperti kutipan dari wawancara, buku, artikel, atau pidato yang disalin persis. Seperti sebutannya, kutipan langsung menggunakan tanda kutip (“ ”) di setiap penulisan kalimat atau paragraf yang dikutip.

Ini sering kali dilakukan dalam berbagai macam tulisan. Namun, umumnya tulisan ilmiah seperti esai, skripsi, tesis, dan hingga opini. Kutipan langsung ini digunakan penulis untuk mendukung argumen atau opini yang sedang diangkat. Bukan hanya sebagai pendukung, tetapi kutipan langsung juga dapat memperkuat argumen penulis.

Bagi Anda yang sedang mengerjakan penulisan ilmiah, maka penting untuk mengetahui bagaimana contoh menulis kutipan langsung dengan benar. Dalam hal ini, terdapat beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, mulai dari penggunaan spasi, penulisan paragraf, hingga penyebutan informasi sumber.

Untuk memudahkan pemahaman cara penulisannya, Anda bisa menyimak berbagai contoh kutipan langsung yang baik dan benar. Dengan melihat contoh, Anda bisa memperhatikan bagaimana penerapan konsep penulisan kutipan langsung pada contoh yang benar.

Dengan pemahaman ini, Anda bisa membuat tulisan ilmiah yang baik, berkualitas, dan kredibel. Dari beragam sumber, berikut kami merangkum contoh kutipan langsung dan cara penulisannya dengan baik dan benar, bisa disimak

Pengertian dan Tujuan Kutipan Langsung

Sebelum mengetahui cara penulisan dan contoh kutipan langsung, perlu dipahami terlebih dahulu pengertian dan tujuan dari kutipan langsung. Kutipan langsung adalah jenis kutipan yang dilakukan dengan menyalin langsung dari sumber bacaan atau teks asli. Jenis kutipan ini memiliki ciri khas penggunaan tanda kutip (“”) di setiap kalimat yang dikutip.

©2022 Merdeka.com/pixabay

Jika dilihat dari jumlah kata, kutipan langsung dibedakan menjadi dua jenis yaitu kutipan langsung kurang dari 40 kata dan lebih dati 40 kata. Tentu dua jenis kutipan langsung ini memiliki cara penulisan yang berbeda. Baik dalam penulisan paragraf atau informasi sumber.

Meski begitu, dua jenis kutipan langsung ini memiliki tujuan yang sama. Pertama, penulisan kutipan langsung bertujuan untuk menunjang fakta, konsep, dan gagasan dalam penulisan esai atau tulisan ilmiah lainnya. Selain itu, kutipan langsung juga bertujuan untuk menambah atau memperkuat penjelasan dari argumen atau gagasan yang diangkat oleh penulis sesuai topik yang sedang dibahas.

Cara Menulis Kutipan Langsung

Sebelum mengetahui contoh kutipan langsung, tak kalah penting untuk diketahui cara menulis kutipan langsung dengan baik dan benar sesuai kaidah bahasa Indonesia. Seperti dijelaskan sebelumnya, kutipan langsung dibedakan menjadi 2 jenis yaitu kutipan langsung kurang dari 40 kata dan lebih dari 40 kata.

Dua jenis kutipan langsung ini memiliki cara penulisan yang berbeda. Berikut cara menulis kutipan langsung sesuai dengan jumlah kata yang dikutip, perlu diperhatikan:

Cara menulis kutipan langsung kurang dari 40 kata:

Cara menulis kutipan langsung lebih dari 40 kata:

Contoh Kutipan Langsung

Setelah mengetahui pengertian, tujuan, dan cara penulisannya, terakhir akan diberikan beberapa contoh kutipan langsung dengan penulisan yang baik dan benar. Dengan melihat beberapa contoh ini, Anda bisa memahami bagaimana penerapan konsep dasar penulisan kutipan langsung yang baik dalam bahasa Indonesia. Berikut beberapa contoh kutipan langsung yang bisa Anda perhatikan.

Contoh kutipan langsung kurang dari 40 kata:

Contoh kutipan langsung lebih dari 40 kata:

Informasi mengenai alam laut belum sebanyak informasi yang didapatkan di alam daratan, karena betapa luasnya permukaan laut. Hal ini sesuai dengan pernyataan sejumlah ahli (Austin, 1988; Prager dan Earle, 2000). Mereka mengatakan:

Lautan merupakan habitat terbesar dunia yang di dalamnya masih tersimpan banyak rahasia yang belum terungkap. Laut menutupi lebih dari dua per tiga atau tujuh puluh persen permukaan bumi. Luas keseluruhan wilayah laut yang menutupi bumi adalah 3,61 x 108 km2, dengan kedalaman rata-rata 3.800 m dan menyediakan sekitar 97 persen dari keseluruhan ruang kehidupan di bumi.