Ini cara membedakan daging anjing layak dikonsumsi dan tidak
Merdeka.com - Menu daging anjing atau yang kerap disebut B1 sudah mulai banyak diminati warga Jakarta. Meski tak semua orang bisa mengonsumsi, namun kuliner khas masakan daging anjing dapat ditemukan di Kompleks Mayasari, Cililitan , Jakarta Timur.
Di area ini, lapo-lapo (rumah makan) banyak menyajikan makanan berbahan daging anjing, seperti Rica-rica, sop anjing dan daging panggang. Usaha ini diperkirakan sudah berjalan puluhan tahun dan peminatnya juga banyak.
Meski laris, Gubernur Ahok mewanti-wanti agar daging anjing yang disediakan harus benar-benar sehat dan tidak mengandung penyakit. Selain itu, untuk mengantisipasi masuknya penyakit rabies, Ahok pun berencana untuk menurunkan tim untuk memeriksa kondisi dan kelayakan daging anjing yang disediakan.
Menurut Gerhani (32), pemilik lapo di Kompleks Mayasari, menu berbahan daging anjing memang diminati banyak orang khususnya warga asal Medan, Sumatera Utara. Usaha yang telah berjalan 6 tahun ini pun tak lepas dari keberadaan warga Medan di Jakarta. Sebagai sesama orang Medan, tentunya sudah paham bagaimana mengolah masakan daging anjing. Untuk berbuat curang semisal menaruh bahan pengawet sangatlah tidak mungkin sebab tekstur dan rasa daging anjing dapat diketahui secara langsung dan kasat mata.
"Kita beli daging anjing dari pemotong daging langsung. Jadi kita lihat bagaimana kondisinya. Tak mungkin diberi obat atau semacamnya," ujar Gerhani ketika ditemui merdeka.com di lapo miliknya di Cililitan, Jakarta Timur, Rabu (30/9).
Selain memastikan daging dalam kondisi segar dan layak sebelum diolah, biasanya pemilik lapo akan memilih anjing mana yang akan dipotong untuk daging. Di sini, mereka akan melihat kesehatan anjing tersebut dari kondisi badannya. Anjing yang berpenyakit biasanya bisa dilihat dari bola mata dan bentuk tubuh. Anjing yang sehat memilih sorot mata bersinar dan bertubuh gemuk, sedang anjing yang berpenyakit cenderung lesu dan kurus.
Di sisi lain, imbauan Ahok sebenarnya berguna untuk mencegah masuknya penyakit rabies. Kata Gerhani, dari pengalaman yang sudah ada, sebelum mulai diolah kondisi terakhir anjing sudah menjadi poin utama dalam usahanya.
"Kalau anjingnya rabies enggak mungkin dipotong kan? Bukan hanya warga Jakarta yang takut, tukang potong saja sudah takut untuk memotong anjing yang rabies," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daging buah yang matang sering kali dimakan dalam keadaan segar hingga dicampur dalam es.
Baca SelengkapnyaDengan cara ini, pemisahan daging kelapa berwarna putih menjadi lebih sederhana, bahkan bisa dilakukan hanya dengan menggunakan sendok nasi. Begini caranya
Baca SelengkapnyaPerkara bau amis pada daging ayam sering menjadi masalah saat ingin mengolahnya. Namun, ternyata solusinya terletak pada teknik mencuci dagingnya loh!
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gibran telah menyerukan agar masyarakat untuk tidak lagi mengonsumsi daging anjing.
Baca SelengkapnyaMakanan jangkrik yang bagus akan membuat jangkrik tumbuh sehat dan cepat panen.
Baca SelengkapnyaDaging ayam beku kini dapat dicairkan tanpa menggunakan campuran air panas atau cuka yang kuat. Ini dia cara alternatifnya.
Baca SelengkapnyaMenjes umumnya digoreng dengan tepung dan dimakan dengan cabai rawit.
Baca SelengkapnyaMembuat ayam rica-rica yang lembut dan lezat tidak harus dipresto, ternyata. Cukup ikuti resep dan langkah-langkah sederhana berikut ini. Ayo simak!
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca Selengkapnya