Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Mempertahankan tradisi di tanah pelarian

Mempertahankan tradisi di tanah pelarian

Muslim Rohingya

merdeka.com
Geser ke atas untuk membaca
Maverick tracker for readpage-cover
Mempertahankan tradisi di tanah pelarian

Seorang gadis Rohingya dengan wajah yang dihiasi thanaka di kamp pengungsian Kutupalong, Cox's Bazaar, Bangladesh, pada 3 April 2018. Meski kini tengah berada jauh dari tanah airnya, pengungsi Rohingya masih mempertahankan tradisi mengenakan thanaka, sejenis bedak yang dipercaya bisa melindungi wajah dari sinar matahari.

Mempertahankan tradisi di tanah pelarian

Thanaka terbuat dari atau akar pohon thanaka yang digiling hingga menjadi krim.

Mempertahankan tradisi di tanah pelarian

Bedak yang terasa dingin saat dipakai itu juga diyakini bisa mempercantik diri.

Mempertahankan tradisi di tanah pelarian

Umumnya, wanita Rohingya mengoleskan thanaka hanya pada pipi dan hidung.

Mempertahankan tradisi di tanah pelarian

Namun, kini juga ada yang menggunakan thanaka dengan mengoleskannya secara rata di wajah.

Mempertahankan tradisi di tanah pelarian

Tak ada batas usia untuk pemakai thanaka. Baik muda hingga tua, mereka bisa memakai thanaka.

Mempertahankan tradisi di tanah pelarian

Dua anak tampak memakai thanaka di wajahnya.