CEK FAKTA: Hoaks Judul Berita China Akan Bangun Kiblat Baru Bagi Islam Nusantara
Merdeka.com - Beredar tangkapan layar berita yang memberitakan China akan membangun kiblat baru untuk Islam Nusantara. Tangkapan layar pertama berita berlogo Sindonews, dengan foto Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan judul berita:
"Menag Yaqut: Saya Pastikan Pembangunan KIBLAT Yang Baru Untuk Umat Islam Nusantara, Akan Segera Dibangun Dan Kami Sudah Bekerja Sama dgn pemerintah China, Dan Lokasi Pembangunannya Bertempat Di China."
Sedangkan tangkapan layar yang kedua menunjukkan logo Detikcom, dengan foto Presiden China Xi Jinping dan judul berita: "Xi Jinping: China Siap Membiayai Seluruh Kebutuhan Pembangunan Kiblat Baru Bagi Umat Islam Nusantara."
IstimewaPenelusuran
Hasil penelusuran, kedua tangkapan layar yang memberitakan China akan membangun kiblat baru untuk Islam Nusantara adalah hasil editan.
Pencarian gambar menggunakan di Google Image, menemukan tangkapan layar pertama adalah hasil editan laporan Sindonews pada tanggal 12 Maret 2022. Judul aslinya berbunyi: "Menag Yaqut: Label Halal MUI Tidak Berlaku Lagi"
SindonewsArtikel Sindonews asli menampilkan foto Yaqut, nama penulis serta waktu dan tanggal penerbitan yang sama dengan yang tercantum di gambar palsu.
Sedangkan tangkapan layar kedua adalah hasil editan yang diberitakan detik.com. Artikel asilnya berjudul "Presiden China Sebut Situasi Terkini di Ukraina Mengkhawatirkan" yang dipublikasi pada 8 Maret 2022.
detik.comPersamaan terletak pada foto Presiden Xi Jinpin, nama wartawan, tanggal dan waktu. Yang membedakan hanya dijudul karena sudah diedit dari judul aslinya.
Kesimpulan
Klaim China akan membangun kiblat baru untuk Islam Nusantara adalah keliru. Faktanya tangkapan layar yang beredar hasil editan dari berita aslinya.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://periksafakta.afp.com/doc.afp.com.327R78Whttps://nasional.sindonews.com/read/710775/15/menag-yaqut-label-halal-mui-tidak-berlaku-lagi-1647086634https://news.detik.com/internasional/d-5974129/presiden-china-sebut-situasi-terkini-di-ukraina-mengkhawatirkan
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya
Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaChina Berhasil Rayu Mesir Dukung Proyek Jelajah Bulan, AS Mulai Kalah Saing?
Mesir dan China teken nota kesepahaman untuk mendukung proyek jelajah Bulan.
Baca SelengkapnyaDiwariskan Pada Anak Cucu, Warga Negara China Kelahiran Kebumen Ini Buka Usaha Makanan Indonesia di Negeri Rantau
Walaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sampai Bikin China-Eropa Khawatir, Begini Suksesnya Hilirisasi Indonesia yang Diungkapkan Eks Mendag Lutfi
Berkembangnya hilirisasi Indonesia bikin China-Eropa ketar-ketir.
Baca SelengkapnyaBerkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaKakek di China Punya Solusi Unik Agar Cucunya Tidak Kecanduan Main HP, Caranya Bikin Ngakak
Sang kakek mencari solusi setelah melihat cucunya yang berusia lima tahun tak bisa lepas dari ponsel.
Baca SelengkapnyaIndia Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca SelengkapnyaTerbang ke Korsel dan China, Menhub Budi Karya Bahas Proyek LRT Bali dan IKN Nusantara
Perjalanan dinas tersebut membawa misi membahas kerja sama di sektor perkeretaapian dan penerbangan.
Baca SelengkapnyaCEK FAKTA: Hoaks Format Debat Capres-Cawapres 2024 Diubah Tanpa Penonton
Beredar informasi jika KPU telah mengubah format debat tanpa dihadiri pendukung atau penonton.
Baca Selengkapnya