Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wapres JK Tegaskan Jika Utang Negara Tidak Dipakai Untuk Foya-foya

Wapres JK Tegaskan Jika Utang Negara Tidak Dipakai Untuk Foya-foya Wawancara Jusuf Kalla oleh KLY Bahas Soal Utang. ©Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan penjelasan mengenai aksi utang pemerintah yang beberapa waktu terakhir kerap menjadi perdebatan. Menurut Wapres JK, berutang bukanlah sesuatu yang harus dikhawatirkan selama negara memiliki kemampuan membayar.

Wapres mengatakan utang dibutuhkan karena kemampuan penerimaan Indonesia belum maksimal. Padahal, negara membutuhkan dana tidak sedikit untuk melakukan pembangunan.

"Mengelola negara sama seperti perusahaan kalau mau dikembangkan butuh dana. Kalau dana tidak cukup butuh dari luar (utang)," ujarnya saat ditemui di Kantornya, kemarin.

Wapres JK menegaskan satu hal yang perlu diketahui masyarakat ialah pemerintah tidak berutang demi foya-foya. Utang saat ini selalu digunakan untuk pembiayaan yang produktif.

"Kita tidak berutang untuk foya-foya seperti jalan-jalan atau bangun kantor baru," tuturnya.

Dia mengatakan pembangunan yang dilakukan melalui utang bertujuan untuk menumbuhkan perekonomian. Saat ekonomi bertumbuh, negara mendapat manfaat dari peningkatan penerimaan pajak untuk membayar utang tersebut.

"Maka utang tidak masalah asal kita mampu membayar."

Sebelumnya, Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mengomentari para elite politik yang kerap berutang kepada asing. Menurutnya, kondisi kerap berutang ini membuat Indonesia tak bisa menjadi negara yang berdikari.

"Semua itu karena bangsa kita utang. Bangsa kita hidup dari utang. Bayar gaji dari utang. Bisa berbuat apa-apa dengan utang. Ini bukan ekonomi bisa langgeng, bisa lanjut. Tidak ada negara yang bisa hidup hanya dari utang," papar Prabowo.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jusuf Kalla Ungkap Pemerintah Beli Alutsista Bekas Umur 25 Tahun Harganya Rp1 Triliun
Jusuf Kalla Ungkap Pemerintah Beli Alutsista Bekas Umur 25 Tahun Harganya Rp1 Triliun

Anies Baswedan bilang pembelian alutsista harus berdasarkan kebutuhan terkini bukan karena selera dari Menteri Pertahanan.

Baca Selengkapnya
JK: Siapa pun Pemerintah Selanjutnya Hadapi Tantangan Berat
JK: Siapa pun Pemerintah Selanjutnya Hadapi Tantangan Berat

Wapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.

Baca Selengkapnya
Respons Jusuf Kalla soal Gaduh Isu Pemakzulan Jokowi
Respons Jusuf Kalla soal Gaduh Isu Pemakzulan Jokowi

Dugaan adanya kecurangan pada PIlpres 2024, membuat isu pemakzulan Jokowi muncul.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kompak! Presiden Jokowi, Wapres Ma’ruf & Sejumlah Menteri Lapor SPT Pajak Bersama di Istana
Kompak! Presiden Jokowi, Wapres Ma’ruf & Sejumlah Menteri Lapor SPT Pajak Bersama di Istana

Penyampaian SPT tahunan yang terlambat akan dikenakan sanksi administrasi berupa denda, yakni Rp 100 ribu

Baca Selengkapnya
Muncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen
Muncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen

Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Terbitkan Perpres Kenaikan Tunjangan Petugas Bawaslu: Dari Rp24.930.000 jadi Rp29.085.000
Presiden Jokowi Terbitkan Perpres Kenaikan Tunjangan Petugas Bawaslu: Dari Rp24.930.000 jadi Rp29.085.000

Besaran nominal tunjangan kinerja yang dibayar per bulan itu dibagi atas 17 tingkatan kelas jabatan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros
Jokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros

Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.

Baca Selengkapnya
Putuskan Netral dalam Pilpres 2024, Ini Alasan Mantan Wakapolri Syafruddin Kambo
Putuskan Netral dalam Pilpres 2024, Ini Alasan Mantan Wakapolri Syafruddin Kambo

Meski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

Baca Selengkapnya