Wapres JK: Tahun depan suku bunga KUR 7 persen
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) berjanji akan terus mengupayakan agar sektor pertanian semakin berkembang. Caranya melalui sinkronisasi di sektor tersebut.
"Sebenarnya pokok bukan hanya pembiayaannya, tapi sinkronisasi dari awal sampai akhir tujuannya harus tersambung," ujar JK di Balai Kartini Expo Centre, Jakarta, Senin (23/5).
JK menegaskan, sinkronisasi yang dimaksud mulai dari masa pembibitan hingga produk pertanian sampai ke konsumen, termasuk pembiayaannya. "Pembiayaan harus ada, yang membinanya, harus ada bibit yang baik yang dibiayai yang mana dibiayai kemudian menghasilkan dari awal sampai akhir tersinergi," ujar JK.
JK pun mengupayakan bunga pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) bisa ditekan dari saat ini 9 persen yang sudah berlaku menjadi 7 persen tahun depan.
"Tahun depan insyaAllah. Sekarang kan 9 (persen)," kata JK.
"(KUR 7 persen ya Pak?) Iya, tahun depan," tegas JK.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perusahaan mencatat peningkatan penyaluran pembiayaan baru hingga akhir Desember 2023 sebesar Rp5,8 triliun, atau meningkat 28 persen.
Baca SelengkapnyaPedagang bunga mengklaim bahwa tidak menaikkan harga bunga karena khawatir dagangannya tidak laku.
Baca SelengkapnyaJawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaSalah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca SelengkapnyaPer Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca Selengkapnya