Wapres JK Pidato Terakhir: Sudahi Minta Bantuan, Waktunya Diplomasi Tangan di Atas
Merdeka.com - Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) menyampaikan pidato terakhirnya dalam acara peluncuran lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional atau Indonesia Agency for International Development, di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat (18/9). Dalam kesempatan itu, Wapres JK mengungkapkan peran penting Indonesia sebagai negara perdamaian dunia.
"Sebagai anggota G-20 tentulah penting juga untuk saling membantu dengan negara-negara yang membutuhkan. Karena itulah perlu kerja sama ekonomi dengan negara-negara lain agar sesuai tujuan konstitusi, lebih meningkatkan perdamaian dunia," kat JK dalam sambutannya.
Wapres JK menyebut, negara maju tidak mungkin tanpa adanya perdamaian. Perdamaian juga akan tumbuh apabila ekonomi berkembang baik di kota-kota lain. Untuk itu, dibutuhkan suatu lembaga atau kerja sama ekonomi dalam hal ini Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional atau Indonesia Agency for International Development.
"Selalu saya gambarkan bahwa sudah cukup kita ini mempunyai prinsip meminta bantuan. Sudah waktunya juga diplomasi tangan di atas," kata dia.
Di akhir sambutannya, Wapres JK menutup pidatonya terakhirnya sebagai seorang Wakil Presiden. Dia jiga menyampaikan permintaan maaf serta terima kasih yang sebesar-besarnya karena diberikan kepercayaan dan bisa bekerja sama selama 5 tahun dalam Pemerintahan Jokowi.
"Karena hari ini hari hari terakhir kerja bagi saya selama lima tahun jadi wakil presiden. Dan pidato saya ini pidato terakhir, ini terakhir betul, nanti sore akan makan-makan dengan presiden saja.
Menurut JK, selama menjabat kurang lebih selama 5 tahun, dirinya telah menyampaikan sebanyak 600 pidato. Dan pada hari ini menjadi pidato yang ke 601 sekaligus menjadi terakhir untuk dirinya.
"Dan tentunya saya ingin menyampaikan terima kasih kepada jajaran yang selalu bekerja sama dan membantu selama lima tahun," tandas dia.
Seperti diketahui, masa jabatan JK sebagai Wakil Presiden hari ini akan berakhir. Selanjutnya tongkat estafet kepemimpinan baru jatuh kepada Joko Widodo dan Maruf Amin yang telah ditetapkan sebagai pemenang dalam pilpres 2019. Keduanya akan dilantik sebagai presiden dan wakil presiden pada Minggu, 20 Oktober 2019.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta menerima 149 aduan terkait pembayaran THR di perusahaan swasta.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wacana pemakzulan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) muncul menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Beras pada tahun 2023 kembali dilanjutkan dengan penyaluran program yang sama untuk tahun 2024.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.
Baca SelengkapnyaAyu, salah seorang penerima bantuan, mengaku bersyukur atas bantuan pangan yang diberikan pemerintah.
Baca Selengkapnya