Wamendag Optimalkan Sistem Resi Gudang untuk Stabilkan Harga Bawang
Merdeka.com - Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga menaruh perhatian khusus terhadap ekosistem usaha pelaku sistem resi gudang (SRG) bawang di Brebes dan Kudus. Menurutnya paradigma pembangunan institusi yang terkini bukan hanya berpaku pada aspek fisik, tetapi, lebih berparadigma pada pembangunan ekosistem.
Menurut dia, hal itu juga yang harus diperhatikan dalam upaya revitalisasi SRG Bawang nasional yang berpusat di Brebes. Ini juga perlu dilakukan untuk menstabilkan harga bawang di pasaran.
"Ekosistem yang baik, itu yang utama. Dengan ekosistem yang baik, semua pelaku akan tertarik, nyaman dan sungguh-sungguh terjun di dalamnya. Hal ini karena ekosistem yang baik memastikan adanya relasi dan koordinasi yang lancar dan sinergis yang memungkinkan semua stakeholder mendapatkan keuntungan dan manfaat," Kata Wamendag di Jakarta, Senin (1/1).
Oleh karena itu, menurut Jerry, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah harus bekerja sama untuk menciptakan ekosistem yang baik tersebut. Peran Pemerintah Daerah sangat penting mengingat Pemerintah Daerah yang bertindak sebagai pelaku, fasilitator sekaligus regulator SRG dalam operasional sehari-harinya. Sementara itu, Pemerintah Pusat bertindak sebagai insiator dan regulator di tingkat yang lebih makro.
Menurut dia, jika SRG berkinerja baik, banyak manfaat yang bisa diambil oleh pemerintah daerah. Khususnya dalam SRG Bawang Merah Brebes, yang akan diuntungkan adalah petani, pedagang dan Pemerintah Daerah
"Bagi petani, SRG akan memastikan jaminan pemasaran dan harga yang baik. Bagi pedagang, ini akan memudahkan mata rantai pasokan dan bagi Pemerintah daerah tentu akan memberikan kesejahteraan masyarakat dan pendapatan asli daerah," kata Jerry.
Penghasil Utama Bawang
Brebes sendiri menurut catatan adalah penghasil utama bawang merah di tingkat nasional. Catatan BPS menunjukkan bahwa bawang brebes memasok 85 persen kebutuhan bawang merah nasional. Namun demikian, komoditas bawang merah ini sering berfluktuasi dari segi harga. Saat tiba panen raya harganya anjlok, sedangkan pada kesempatan lain harganya melonjak tinggi.
Untuk mengatasi masalah itu solusinya adalah membuat sistem penopang (buffer system) yang berpusat pada Sistem resi Gudang (SRG). Dengan demikian, manajemen pasokan, penyimpanan dan penyaluran (distribusi) akan lebih baik dan bisa menjamin harga.
SRG sendiri membutuhkan peran banyak stake holder, salah satunya penyedia teknologi. Bawang adalah komoditas berumur pendek yang jika tidak disimpan dengan baik akan cepat busuk dan turun nilainya.
"Visi kita adalah gudang kita secara sistem dan teknologi makin canggih sehingga bisa lebih ekonomis dan menguntungkan."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Baca SelengkapnyaHarapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPresiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Bapanas per Selasa (19/3), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg.
Baca SelengkapnyaTujuan aturan ini untuk memudahkan pelaku usaha dalam mendukung peningkatan daya saing ekonomi.
Baca SelengkapnyaKemendagri mengapresiasi sembilan kepala daerah dan satu kepala perangkat daerah yang bisa melihat kebutuhan masyarakat pesisir.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaTujuan dari dilakukannya percepatan dalam hal pendaftaran tanah, di antaranya untuk memberikan kepastian hukum hak atas tanah masyarakat
Baca Selengkapnya