Walau harganya kini tak berkilau, emas tetap jadi investasi aman

Merdeka.com - Kemilau dari kenaikan logam mulia emas mulai memudar sejak 2013. Penyebabnya tak lain karena terkoreksinya harga emas sejak 1990 hingga 2012. Kondisi ini terus berlanjut hingga 2013 dan membuat harga emas terperosok tajam.

Pakar Trader Gold Fachmi Jaidi mengungkapkan, kejatuhan harga emas membuat para investor dan orang yang memiliki aset dalam bentuk logam Mulia menjadi khawatir akan masa depan emas. Terlebih, di tahun yang sama pula telah terjadi berbagai kasus penipuan hingga investasi bodong dalam produk emas.

"Kami ingin memberikan edukasi yang revolusioner bahwa emas tetap menjadi sebuah instrumen yang masih memiliki potensi menguntungkan. Kapanpun, dimanapun, berapapun dan bagi siapapun. Dan emas bisa dijadikan sebagai pelengkap sumber pendapatan," ujarnya dalam siaran pers, Jakarta, Minggu (7/6).

Dia menjelaskan, strategi menguntungkan pada emas terletak dalam konsep perdagangan zaman dahulu yang dikenal dengan istilah barter. Strategi inilah yang perlu dikembangkan oleh masyarakat modern dalam menggunakan emas.

"Emas itu investasi kepastian dimana instrumen lain tidak mampu menyainginya," jelas dia.

Melalui pasar emas dunia, investor bisa mendapatkan keuntungan dengan potensi risiko yang bisa diminimalisir. Investor pun bisa melihat waktu acuan harga emas dunia, layaknya bursa saham.

Dalam memitigasi risiko kerugian, investor pun bisa melakukan berbagai strategi seperti lindung nilai (hedging). Pada prinsipnya, masyarakat harus mengetahui terlebih dahulu potensi dan kerugian dari cara berinvestasi emas melalui pasar ‎emas.

"Di prinsip ini bisa berbagai cara dilakukan, mulai dari hedging, bisa juga investasi metode leverage," ungkapnya.