Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Virus Corona Ancam Indonesia Kehilangan Status Negara Menengah Atas

Virus Corona Ancam Indonesia Kehilangan Status Negara Menengah Atas Gedung Bertingkat di Jakarta. ©2020 Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Ekonom Senior Faisal Basri menyoroti keberhasilan Indonesia naik kelas menjadi negara berpendapatan menengah atas (upper middle income). Dia juga mengkritisi beberapa pihak yang merayakan keberhasilan tersebut di tengah situasi pandemi virus corona (Covid-19).

"Sebenarnya tidak ada hubungan antara naik kelas dengan pandemi ya. Karena naik kelasnya tahun 2019, harusnya kita 2018 sudah naik kelas, pertumbuhan ekonomi melambat dan nilai tukar 2018 itu jeblok," ujarnya dalam sesi diskusi publik bersama Indef, Jumat (10/7).

Faisal bahkan memperkirakan, lemahnya penanganan Covid-19 dapat membuat Indonesia kembali turun kelas menjadi negara berpendapatan menengah bawah pada 2020 ini. "Oleh karena itu, tidak ada kaitannya dengan covid. Covid justru yang kemungkinan besar akan buat kita turun lagi di tahun ini," cibir dia.

Dia pun menganggap status baru Indonesia sebagai negara menengah atas saat ini tidak banyak memberi kemudahan. Bahkan sebelum naik kelas, beberapa negara sudah mencabut beberapa bantuan untuk Indonesia, seperti pembebasan tarif bea masuk (GSP) yang ditarik oleh Amerika Serikat (AS).

"Tanpa naik kelas juga kita sudah tidak memperoleh fasilitas GSP lagi dari Amerika, jadi produk-produk kita kalau ke Amerika sudah tidak dibebaskan bea masuk lagi, jadi kena bea masuk seperti yang berlaku," tuturnya.

Namun demikian, Faisal tidak memungkiri pencapaian baik tersebut. Dia pun berharap Indonesia bisa kembali naik kelas jadi negara berpendapatan menengah atas pada tahun depan. "Ini patut disyukuri, kita satu-satunya negara yang naik kelas dari lower middle income ke upper middle income," ungkap dia.

"Kemungkinan besar kita naik kelasnya cuman satu tahun, tahun 2020 itu kita turun lagi. Tidak apa-apa, tapi mudah-mudahan 2021 kita kembali lagi naik kelas," tandasnya.

Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Bersyukur soal Status RI Naik ke Negara Menengah Atas

Presiden Joko Widodo bersyukur Indonesia naik status ke kategori negara berpendapatan menengah atas dari sebelumnya menengah bawah. Status Indonesia naik berdasarkan laporan Bank Dunia pada 1 Juli 2020.

"Kemarin, status Indonesia telah naik dari lower middle income country menjadi upper middle income country," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya di acara Peringatan 100 Tahun ITB secara virtual dari Istana Merdeka dikutip dari Antara di Jakarta, Jumat (3/7).

Jokowi mengatakan, saat ini gross national income perkapita Indonesia naik menjadi USD 4.050 dari posisi sebelumnya USD 3.840.

Oleh karena itu, Jokowi mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersyukur atas status baru tersebut.

"Kenaikan status ini harus kita syukuri dan kita perlakukan sebagai sebuah peluang agar negara kita Indonesia terus maju, melakukan lompatan kemajuan agar kita menjadi negara berpenghasilan tinggi dan berhasil keluar dari middle income trap," katanya.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19

Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19

Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.

Baca Selengkapnya
Menteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen

Menteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen

Salah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.

Baca Selengkapnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Airlangga Jawab Isu Sri Mulyani Mundur: Hoaks, Bu Ani Kan Teman Saya

Airlangga Jawab Isu Sri Mulyani Mundur: Hoaks, Bu Ani Kan Teman Saya

Isu Sri Mulyani akan mundur dari kabinet Indonesia Maju diembuskan oleh ekonom senior, Faisal Basri.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.

Baca Selengkapnya
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Konglomerat Indonesia Ini Pernah Rasakan Hilang Kekayaan Rp2 Miliar per Detik

Konglomerat Indonesia Ini Pernah Rasakan Hilang Kekayaan Rp2 Miliar per Detik

Melansir Forbes, orang terkaya Indonesia ini masuk sebagai orang terkaya peringkat enam, se-Asia.

Baca Selengkapnya
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).

Baca Selengkapnya