Usai Bukalapak dan GoTo, Blibli Dikabarkan Bakal Ikut Melantai di Bursa Saham
Merdeka.com - Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Djustini Septiana mengatakan, sebanyak 57 perusahaan masuk daftar rencana atau pipeline penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham OJK hingga 11 Juni 2022. Adapun salah satu calon emiten yang akan melantai adalah Blibli.
Dia menjelaskan, hingga kini memang belum ada perusahaan decacorn dan unicorn yang melantai di bursa. Namun ketika memutuskan mencatatkan saham, nilai penawaran atau offering perusahaan tersebut cukup tinggi, seperti GOTO milik Gojek Tokopedia.
"Pada saat mereka (unicorn dan decacorn) offering cukup tinggi sampai triliunan seperti GOTO, dan sebentar lagi Blibli," katanya, Jakarta, Selasa (14/6).
Nilai IPO 57 Perusahaan
Adapun nilai indikasi rencana listing 57 perusahaan yang akan melantai di bursa adalah senilai Rp18,14 triliun. Sebanyak 8 di antaranya datang dari sektor teknologi dengan nilai indikasi Rp7,3 triliun.
Djustini berharap seluruh perusahaan yang berencana listing bisa berjalan efektif tahun ini. Namun demikian, dia tidak dapat memastikan apakah keseluruhan perusahaan bisa melakukan pencatatan tahun ini.
"Jadi kita berharap semuanya bisa efektif tahun ini, tapi ini tidak bisa kami pastikan karena ketidakpastiannya cukup tinggi. Dipengaruhi faktor eksternal dan internal perusahaan itu sendiri," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham biasa atau setara 14,44 persen.
Baca SelengkapnyaPT Adhi Kartiko Pratama melantai di bursa saham pada 9 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaBahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Adhi Kartiko (NICE) jadi pembuka IPO raksasa di 2024.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian ini mengikuti jadwal libur dan cuti bersama yang telah ditetapkan pemerintah
Baca SelengkapnyaIzin PT BPR Usaha Madani Karya Mulia dicabut oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhitung sejak tanggal 5 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaIa memilih berbisnis dari rumah agar bisa membersamai tumbuh kembang anak-anaknya
Baca SelengkapnyaAkulaku diminta meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik dan pelaksanaan manajemen risiko dalam menjalankan kegiatan usaha BNPL.
Baca SelengkapnyaPerusahaan juga mengembangkan Liquefied Natural Gas (LNG) dengan dana hasil IPO yang sebesar Rp179,62 miliar.
Baca Selengkapnya