Ubah skema bagi hasil migas, ESDM yakin bisa tarik investor
Merdeka.com - Pemerintah meyakini skema bagi hasil minyak dan gas bumi yang baru bakal menarik investor. Dalam skema baru tersebut, porsi pemerintah bisa lebih kecil ketimbang sebelumnya.
"Pokoknya minimum tidak boleh dibawah 50 persen untuk pemerintah," kata Direktur Pembinan Usaha Hulu Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto, Jakarta, Jumat (26/5).
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 hanya mensyaratkan porsi bagi hasil pemerintah harus lebih besar ketimbang kontraktor. Berdasarkan skema lama, bagi hasil pemerintah diharuskan dua hingga empat kali lebih besar dari kontraktor.
Artinya, pemerintah bisa mendapatkan bagi hasil hingga 80 persen. Sisanya kontraktor.
Dengan skema baru, bagi hasil pemerintah tak harus dua kali lebih besar ketimbang kontraktor.
"Makin sulit blok migasnya, bagian untuk pemerintah bisa menurun," kata Djoko.
"Nah sekarang sudah mengarah ke timur. Itu makin sulit, sehingga investasi perusahaan itu harus lebih baik. Porsinya harus lebih besar dari sebelumnya. Kalau tidak, nanti tidak ekonomis."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aliong Mus pun mengucapkan rasa terima kasih kepada narasumber atas kesediaanya memberikan materi
Baca SelengkapnyaPemilu 2024 akan diselenggarakan secara serentak pada Rabu, 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaKenaikan pajak BBM non subsidi sebesar 10 persen untuk kendaraan pribadi, dan 50 persen untuk kendaraan umum dari kendaraan pribadi meninggalkan tiga catatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beras SPHP merupakan beras yang dikelola pemerintah dengan harga ekonomis namun kualitas premium.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaAkibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaLangkah ini perlu dilengkapi dengan memberikan kepastian hukum
Baca SelengkapnyaBulog janji penugasan impor beras akan dikelola dengan baik untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran di pasaran.
Baca SelengkapnyaPemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca Selengkapnya