Tumbuh 26 persen, laba Astra Internasional kuartal III 2017 Rp 14,184 triliun
Merdeka.com - Pada kuartal III 2017, PT Astra Internasional Tbk mencetak laba bersih sebesar Rp 14,184 triliun. Angka ini meningkat 26 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 11,277 triliun.
Peningkatan laba bersih tersebut ditunjang oleh pendapatan bersih grup pada kuartal III 2017, yang meningkat 14 persen menjadi Rp 150,2 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 132,2 triliun.
Head of Investor Relation Division, Tira Ardianti, mengatakan secara keseluruhan bisnis Astra menunjukkan peningkatan lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. "Hampir semua lini bisnis, pangsa pasar Astra untuk otomotif, untuk kendaraan roda dua dan roda empat keduanya meningkat. Untuk mobil dari 54 persen menjadi 55 persen. Untuk sepeda motor dari 73 persen menjadi 75 persen," katanya, di Hotel Sahid Eminence, Cipanas, Kamis (9/11).
Laba bersih dari bisnis jasa keuangan naik 42 persen menjadi Rp 2,9 triliun. Sebagian besar karena keuntungan yang kembali dihasilkan oleh PT Bank Permata Tbk.
"Jasa keuangan juga sangat positif seperti Bank Permata karena Astra juga memiliki saham di Bank Permata. Tahun ini mulai membukukan profit," ujarnya.
Bisnis properti juga mengalami peningkatan laba sebesar 15 persen menjadi Rp 97 miliar. Sementara, laba bersih dari segmen teknologi informasi tercatat stabil sebesar Rp 105 miliar.
Dari segmen bisnis alat berat dan pertambangan juga meningkat sebesar 80 persen menjadi Rp 3,4 triliun. Kemudian dari segmen agribisnis, mencatatkan laba bersih meningkat sebesar 23 persen menjadi Rp 1,1 triliun.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Capaian laba ini ditopang oleh peningkatan pendapatan domestik mencatat sebesar 24,7 persen.
Baca SelengkapnyaPT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mencatat kinerja keuangan yang positif sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaAdapun total kredit di tahun 2023 mencapai Rp65,68 triliun, turun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp69,7 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Laba PNM telah mencapai Rp 1,4 Triliun Rupiah. Tak hanya laba, aset PNM pun ikut tumbuh signifikan dibandingkan 6 tahun silam.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan nilai aset pada industri asuransi tidak hanya swasta, BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja juga mengalami kenaikan aset.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaCapaian tersebut tumbuh 15 persen (yoy) dibandingkan dengan perolehan laba bersih di tahun 2022 sebesar Rp3,04 triliun.
Baca SelengkapnyaUnilever Indonesia juga mencatat penjualan bersih sebesar Rp38,6 triliun dengan peningkatan margin kotor sebesar 346 bps dibandingkan 2022.
Baca SelengkapnyaAdapun sebaran kendaraannya antara lain Tanggerang-Merak diprediksi sebanyak 3,5 juta kendaraan atau naik 3,6 persen.
Baca Selengkapnya