Triwulan I-2016, pertumbuhan kredit perbankan capai 8,7 persen
Merdeka.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad mencatat pertumbuhan kredit pada triwulan I-2016 mencapai 8,7 persen dari target pertumbuhan kredit industri perbankan pada 2016 sebesar 13,98 persen. Angka ini berdasarkan rencana bisnis bank (RBB) yang diserahkan oleh 118 bank.
"Triwulan pertama (2016) pertumbuhan kredit 8,7 persen. Kita cek nanti untuk triwulan II sampai Juni kita lihat apakah bank akan merubah bisnis banknya atau tidak," ujar Muliaman di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta, Rabu (1/6).
Menurut dia, pencapaian tersebut disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 4,79 di tahun 2015. Sehingga, dengan tingginya pertumbuhan ekonomi, maka akan meningkatkan permintaan kredit perbankan.
"Saya masih tetap optimis karena kalau pertumbuhan ekonomi bisa tinggi maka permintaan kredit juga tinggi. Jadi bukan kreditnya dulu naik, tapi pertumbuhan ekonomi yang naik akan menciptakan permintaan kredit meningkat. Lalu, perkiraan pertumbuhan ekonomi naik akan sejalan dengan pertumbuhan kredit," jelas dia.
Sementara itu, Deputi komisioner Pengawasan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Irwan Lubis, mengatakan penyaluran kredit perbankan pada tahun ini ditargetkan tumbuh 13,98 persen. Sementara, total aset perbankan secara industri di tahun 2016 ditargetkan meningkat 12,5 persen.
"OJK sudah menerima rencana bisnis di tahun 2016 dari 118 bank. Dan hari ini sudah mulai ada proses dengan pengawas bank untuk memperoleh pandangan bahwa target bisa tercapai," kata Irwan.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaIndustri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaAdapun total kredit di tahun 2023 mencapai Rp65,68 triliun, turun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp69,7 triliun.
Baca SelengkapnyaRealisasi penyaluran kredit dan pembiayaan BTN sepanjang tahu 2023 mencapai Rp333,69 triliun.
Baca SelengkapnyaOptimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaKenaikan laba ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
Baca SelengkapnyaPenyaluran pembiayaan juga mengalami kenaikan sebesar 27,75 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Selengkapnya