Transaksi perdagangan BNI capai USD 16,3 M
Merdeka.com - PT Bank Negara Indonesia Tbk mengklaim, per September 2012, transaksi perdagangan (trade finance) yang dilakukan melalui bank pelat merah tersebut mencapai USD 16,3 miliar. Dari total transaksi tersebut, transaksi ekspor berkontribusi 35 persen sedangkan porsi impor sebesar 65 persen.
"Volume transaksi ekspor impor yang dicapai BNI tahun ini mengalami peningkatan sekitar 7,75 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu," kata Vice President-Deputy General Manager Head of Trade Service BNI Afien Yuni Yahya di Hotel Indonesia Kempinski, Selasa (16/10).
Dia menuturkan, BNI telah memiliki lima cabang di luar negeri dan 1.500 bank koresponden di seluruh dunia yang mendukung transaksi perdagangan internasional ini.
Dengan meningkatnya transaksi perdagangan, menjadikan BNI sebagai mitra utama rangkaian Regional Consultative Group Meeting dan 10th International Trade Forum.
BNI meyakini, Asean Free Trade Area (AFTA) dan Free Trade Agreement (FTA) akan meningkatkan transaksi perdagangan melalui perbankan.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adanya peningkatan alokasi uang tersebut sejalan dengan proyeksi peningkatan transaksi masyarakat selama hari raya Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaNilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, pembukaan akses tersebut yang perlu didorong pada UMKM. Sehingga menciptakan peluang-peluang pasar baru bagi produknya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Produk dan layanan Bank DKI akan terus diperluas seiring dengan visi Bank DKI untuk mendukung pertumbuhan Jakarta.
Baca SelengkapnyaBerikan kemudahan, nasabah BRI kini sudah bisa buka rekening di luar negeri.
Baca SelengkapnyaBank bjb fokus mengembangkan pelayanan agar lebih banyak lagi masyarakat dapat menjangkau produk dan jasa layanan perbankan.
Baca SelengkapnyaBank BTN mencatat, aktivitas daya beli masyarakat saat ini tengah meningkat.
Baca SelengkapnyaJumlah ini tumbuh 12,11 prersen (YoY) dibanding periode yang sama tahun 2022, dengan volume transaksi sebesar 29,61 juta transaksi.
Baca SelengkapnyaSementara pada 2024, penyaluran bansos dilakukan kembali secara reguler tanpa persoalan DTKS maupun modalitas transfer.
Baca Selengkapnya