Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tips jitu bos Bukalapak majukan bisnis digital dan aplikasi

Tips jitu bos Bukalapak majukan bisnis digital dan aplikasi e-commerce. © mytotalretail.com

Merdeka.com - Industri digital di Indonesia tengah berada dalam tahap fase berkembang. Banyak aplikasi maupun layanan digital yang bermunculan. Namun tak sedikit juga aplikasi yang berkembang itu menghilang dalam kurun waktu sepuluh tahun belakang. Untuk terus menjaga agar ekosistem digital di Indonesia terus tumbuh dan berkembang, perlu peran banyak pihak, seperti pemerintah dan dunia swasta.

Pemerintah Jokowi-JK kini mulai menunjukkan dukungan terhadap tumbuhnya industri kreatif dan digital. Bukti nyatanya adalah dengan didirikannya Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan beberapa kebijakan yang dikeluarkan pihak-pihak pemerintahan terkait, termasuk Presiden.

Kalangan swasta juga ikut mendukung program pemerintah tersebut. Salah satunya adalah Telkomsel melalui NextDev dan NextDev Academy, membina calon wirausahawan muda dibidang digital.

‎Founder & CEO Bukalapak, Achmad Zaky berharap, ajang menciptakan wirausahawan muda digital seperti ini diperbanyak dan diintensifkan. "Indonesia banyak membutuhkan entrepreneur di bidang digital," ujar Zaki, dalam pernyataan tertulis yang dikutip merdeka.com di Jakarta, Senin (24/7).

NextDev merupakan ajang kompetisi mencari talenta berprestasi di bidang pembuatan aplikasi teknologi, baik website maupun mobile bagi anak muda Indonesia untuk membantu pemecahan masalah yang dihadapi kota-kota di Indonesia. Sedangkan NextDev Academy adalah sebuah ajang untuk mengasah dan mempertajam kualitas aplikasi hingga diciptakan startup yang akan menjadi finalis The NextDev 2015 dan 2016.

"Kita berharap dengan munculnya wirausahawan muda di bidang digital, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak lagi tergantung kepada government spending."

Pentolan Bukalapak mengharapkan setidaknya ada 10 persen peserta NextDev ini bisa menjadi pengusaha besar di bidang ekonomi digital.

Zaki menceritakan kisahnya saat menciptakan Bukalapak yang berawal dari lomba menciptakan aplikasi seperti yang dilakukan Telkomsel melalui NextDev. Menurut dia, awal membangun startup adalah masa kritikal. Model bisnis harus benar dahulu.

Banyak orang beranggapan masa scale (membutuhkan tenaga engineer dan mendapatkan investor) adalah masa yang sangat sulit. "Padahal menurut saya masa awal yaitu membuat model bisnis, chemistry dan value proposition," papar Zaki.

Agar besar seperti sekarang, Bukalapak memerlukan waktu lebih dari tujuh tahun. Inovasi produk Bukalapak juga tak selamanya dapat berjalan dengan mulus.

Agar perusahaan startup dapat bertahan di era kompetisi yang sangat ketat seperti saat ini, Zaki memberikan beberapa tips. Pertama, jangan menggaji diri sendiri terlebih dahulu. Dengan tidak menggaji diri sendiri terlebih dahulu, beban saat awal tidak terlalu besar. Zaki menilai, banyak startup yang limbung karena memiliki beban biaya sangat tinggi.

Kedua, jangan mencari investor terlebih dahulu. Jika startup mementingkan mencari investor, itu menunjukkan produk yang dibuatnya kurang menarik.

"Jika produk menarik,akan menjadi cerita di masyarakat dan media. Dengan cerita tersebut customer dan investor akan datang dengan sendirinya. Performance tak pernah bohong," terang Zaki.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ingin Mengembangkan Bisnis Online? Yuk, Kenali 5 Jenis Iklan Digital Favorit!

Ingin Mengembangkan Bisnis Online? Yuk, Kenali 5 Jenis Iklan Digital Favorit!

Yuk, ketahui beberapa jenis iklan yang bisa dilakukan melalui platform digital.

Baca Selengkapnya
Kembangkan PSI, Kaesang akan Libatkan Perusahaan Startup

Kembangkan PSI, Kaesang akan Libatkan Perusahaan Startup

Kaesang akan mengembangkan PSI dengan cara-cara baru yang dengan mengikuti perkembangan teknologi digital yang ada.

Baca Selengkapnya
Pernah Gagal Berkali-kali, Ibu Asal Bojonegoro Kini Sukses Berbisnis Tas Anyaman Pembelinya dari Jakarta hingga Bali

Pernah Gagal Berkali-kali, Ibu Asal Bojonegoro Kini Sukses Berbisnis Tas Anyaman Pembelinya dari Jakarta hingga Bali

Ia memilih berbisnis dari rumah agar bisa membersamai tumbuh kembang anak-anaknya

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.

Baca Selengkapnya
Prabowo-Gibran Bakal Bikin Kartu Start-Up Milenial Gen Z, Ini Fungsinya

Prabowo-Gibran Bakal Bikin Kartu Start-Up Milenial Gen Z, Ini Fungsinya

Semua program kesejahteraan era Jokowi juga tetap akan dilanjutkan dan disempurnakan.

Baca Selengkapnya
Semakin Mudah Transaksi Bisnis Domestik Maupun Internasional, Yuk Rasakan Pengalaman Menggunakan QLola by BRI!

Semakin Mudah Transaksi Bisnis Domestik Maupun Internasional, Yuk Rasakan Pengalaman Menggunakan QLola by BRI!

QLola by BRI memudahkan transaksi bisnis baik domestik maupun internasional.

Baca Selengkapnya
TikTok Kuasai E-commerce Lokal, Istilah Hilirisasi Digital Dinilai Ambigu

TikTok Kuasai E-commerce Lokal, Istilah Hilirisasi Digital Dinilai Ambigu

Konsep hilirisasi digital dinilai tidak relevan dengan kenyataan di lapangan.

Baca Selengkapnya
Jubir TKN Sindir Slepetonomics Cak Imin: Lebih Akademik Hilirisasi Digital Milik Mas Gibran

Jubir TKN Sindir Slepetonomics Cak Imin: Lebih Akademik Hilirisasi Digital Milik Mas Gibran

Dahnil menjelaskan bahwa hilirisasi digital adalah penggunaan device bahkan hingga ke jaringan yang akan dibuat oleh putra-putri Indonesia.

Baca Selengkapnya
Aturan Iklan dan Penjualan Rokok Bakal Diperketat, Pelaku Ekonomi Digital Bilang Begini

Aturan Iklan dan Penjualan Rokok Bakal Diperketat, Pelaku Ekonomi Digital Bilang Begini

Selama ini pelaku industri digital seperti anggota idEA patuh pada aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya