Tingkatkan ekspor mebel, pemerintah galakkan sertifikasi kayu
Merdeka.com - Ekspor furnitur berbahan kayu dan rotan sempat anjlok selepas krisis Eropa dan Amerika empat tahun lalu. Dari total nilai ekspor mencapai USD 2 miliar pada 2007, sempat turun menjadi USD 1,5 miliar pada 2009.
Menteri Perindustrian MS Hidayat menyatakan kini ekspor produk olahan kayu dan rotan perlahan merangkak naik. Karena itu, pemerintah bakal fokus untuk memastikan pelaku industri, khususnya Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo), melakukan proses produksi bernilai tambah.
"Pada prinsipnya kami melarang ekspor bahan baku mentah. Ini tugas-tugas pengusaha untuk mengolah bahan baku sehingga menjadi value added. Jadi saya kerja sama dengan Asmindo agar supaya proses hilirisasi untuk nilai tambah bagi rotan," ujarnya di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Senin (11/3).
Untuk mendukung semakin diterimanya produk olahan kayu Tanah Air, Kemenperin bersama Kementerian Perdagangan dan Kementerian Kehutanan mewajibkan semua industri mengurus sistem verifikasi legalitas kayu (SVLK). Sertifikasi itu akan membantu eksportir memasarkan produknya di kawasan Eropa yang kerap meminta bukti bahwa bahan kayu furnitur tidak merusak lingkungan.
"Regulasi terkait legalitas kayu mulai diterapkan di negara tujuan ekspor Amerika, Eropa dan Jepang. Maka SVLK ini menjamin kayu tidak didapat secara ilegal, ini sangat dianjurkan agar produksi kita ini bisa menembus pasar ekspor luar negeri," kata Hidayat.
Selain itu, produksi furnitur atau kerajinan kayu dan rotan perlu disesuaikan dengan permintaan pasar. Caranya, Menperin minta pengusaha menggandeng desainer atau konsultan. Pasalnya Indonesia berpeluang menjadi pemimpin pasar furnitur dunia lantaran berlimpahnya sumber daya alam, khususnya hutan.
"Kita punya keunggulan yang tidak dimiliki negara lain yaitu produksi kayu tropis kita, hanya kita perlu inovasi dari desain-desain kita yang marketable di global," tegas mantan ketua Kadin itu.
Ekspor produk olahan kayu Indonesia sepanjang 2012 mencapai USD 1,41 miliar. Sementara, karena ada larangan ekspor bahan mentah, produk furnitur dan kerajinan rotan melonjak USD 202 juta naik 41 persen dari tahun sebelumnya.
(mdk/rin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Bakal Manfaatkan Kecerdasan Buatan dalam Proses Pembelajaran
Baca SelengkapnyaLangkah ini bagian dari transformasi bisnis menjadi lebih efisien ke depan.
Baca SelengkapnyaArief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca SelengkapnyaKepala LKPP menganalogikan lembaganya tak hanya sekadar memberi kail dan pancing, tapi juga siapkan kolam.
Baca SelengkapnyaTujuan aturan ini untuk memudahkan pelaku usaha dalam mendukung peningkatan daya saing ekonomi.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya menyiapkan kebijakan-kebijakan strategis untuk menjaga sektor industri.
Baca SelengkapnyaMelalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, isu pemakzulan presiden di tengah proses pemilu sangat tak produktif bagi masyarakat dan pemerintah.
Baca Selengkapnya