Tiga Jurus OJK Tingkatkan Daya Saing Perbankan Syariah Tanah Air
Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengantongi tiga strategi jitu untuk meningkatkan daya saing perbankan syariah. Pertama yaitu penguatan modal perbankan syariah. Mencakup konsolidasi, penambahan modal dari induk, hingga rencana pengembangan anak usaha.
"Jadi kita sadari bersama, sebagian besar perbankan syariah dimiliki oleh induknya yaitu bank konvensional. Sehingga sinergi antara perbankan konvensional dan anak usahanya yang merupakan perbankan syariah itu juga perlu terus didorong," ujar Direktur Penelitian dan Pengembangan Pengaturan dan Perizinan Perbankan Syariah OJK, Deden Firman Hendarsyah dalam webinar bertajuk 'Potensi Ekonomi Syariah Pasca Pandemi', Selasa (27/10).
Kedua, sinergi ekosistem ekonomi syariah. Di antaranya melalui dukungan industri halal di Indonesia sebagai momentum bagi bank syariah untuk dapat maksimal memberikan pelayanan melalui berbagai layanan keuangan yang handal dan berbasis teknologi.
"Memang saat ini sedang sama-sama dikerjakan oleh hampir seluruh stakeholder ekonomi syariah di Indonesia saat ini yg dimotori oleh KNEKS. Nah, di dalamnya ada pengembangan industri halal," jelas dia.
Lalu, melayani ekosistem syariah melalui konsep platform sharing. "Tentunya kita harapkan keuangan syariah, bank syariah, pasar modal syariah, asuransi syariah dapat menjadi seperti jantung dalam tubuh yang memompakan darah atau likuiditas bagi industri halal," paparnya.
Integrasi Keuangan
Kemudian adanya integrasi keuangan komersial dan keuangan sosial islam untuk membangun kembali sektor riil pasca pandemi Covid-19.
"Integrasi keuangan komersial dan keuangan sosial, wakaf potensinya sangat besar. Kami saat ini bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk badan wakaf indonesia kemudian Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan KNEKS terus kembangkan potensi keuangan sosial islam dalam berintegrasi dengan keuangan komersial," ucapnya.
Ketiga, peningkatan pemanfaatan digitalisasi di perbankan syariah. Mencakup customer online on boarding, e-form, qr code Indonesian standard (QRIS), hingga application programming interfaces.
"Mengingat adopsi teknologi informasi jadi keharusan apabila kita ingin cepat tumbuh. Karena itu digitalisasi di perbankan syariah akan kami dorong," tukasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah.
Baca SelengkapnyaIni sebagai upaya OJK memperkuat upaya pelindungan konsumen di sektor jasa keuangan.
Baca SelengkapnyaOptimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Apabila ditemukan adanya pergerakan yang tidak wajar ataupun mencurigakan, maka bank wajib melaporkan ke PPATK.
Baca SelengkapnyaDalam ayat 2, OJK mengatur PUJK agar tidak menggunakan cara ancaman, kekerasan dan/atau tindakan yang bersifat mempermalukan konsumen.
Baca SelengkapnyaOtoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca SelengkapnyaSalah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca SelengkapnyaAdanya ruang untuk inovasi ini dapat membuka akses ke pasar baru, dimana hal ini juga dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat luas.
Baca SelengkapnyaPadahal YLKI pun mengusulkan kebijakan serupa diterapkan di Tanah Air.
Baca Selengkapnya