Tidak ada lagi calo di Bandara Soekarno-Hatta?

Merdeka.com - Proyek pengembangan Bandara Soekarno-Hatta yang diharapkan menjadi bandara internasional setara Incheon di Korea Selatan mungkin tidak bisa tercapai jika calo masih berkeliaran atau toilet masih kurang bersih.

Bandara Incheon yang beraktifitas 24 jam penuh tak sedikitpun memperlihatkan kesan jorok atau kotor di dalam bandaranya. Dilengkapi dengan jaringan kereta cepat dari Seoul, Incheon menjadi bandara internasional terbaik sejagat. Apakah Bandara Soekarno Hatta juga akan seperti bandara tersebut?

Jika ditengok kembali, saat ini mungkin hanya terminal 3 yang sedikit memenuhi syarat. Sementara terminal 1 dan 2 tak jauh dari kesan sumpek dan jorok.

"Hingga saat ini kami masih melakukan upaya agar pengguna jasa merasa nyaman dengan bandara," ujar Juru Bicara Angkasa Pura II, Trisno Heryadi saat dihubungi merdeka.com Kamis (2/8). "Saat ini boarding lounge sudah diusahakan menjadi common use di terminal B dan C," imbuhnya.

Meski dari pihak Angkasa pura terus melakukan perbaikan, kata dia, namun harus didukung oleh pengguna jasa bandara agar perbaikan terus bertahan. "Toilet kita sudah benahi. Sekarang sudah tidak seperti dulu lagi. Saya harap pengguna jasa dapat mendukung hal ini dengan menggunakan sebagaimana mestinya," kata dia.

Dia mengatakan, tak jarang pengguna jasa tidak terbiasa menggunakan toilet dengan bersih. "Sehingga jika dibersihkan bagaimanapun, jika penumpang perilakunya masih sama, tidak akan berubah," kata dia.

Tidak berhenti di situ saja, adanya agen travel yang merangkap calo untuk penumpang go show juga harus ditertibkan. Trisno menilai, penertiban calo, taksi ilegal, ojek, dan pedagang asongan tak lepas dari peran pengguna jasa.

"Jika pengguna jasa tidak menggunakan calo, taksi ilegal, dan ojek, pasti mereka sudah tidak beraktivitas lagi kok. Mereka kan pakai hukum ekonomi, jika ada permintaan, mereka ada," jelasnya.

Selain penertiban, Trisno mengatakan bahwa ke depannya bandara Soekarno-Hatta akan dilengkapi peralatan digital. Contohnya adalah pengenaan airport tax menjadi satu dengan tiket. "Ini masih dalam kajian. Pokoknya kita usahakan pengguna jasa tidak terlalu ribet di bandara," kata dia.