Tetap Mengaspal Bermodal Harapan
Merdeka.com - Kehadiran virus corona menciptakan nestapa bagi pekerja informal atau yang berpenghasilan harian. Bagaimana tidak, minimnya aktivitas ekonomi membuat pekerja golongan ini gigit jari.
Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda), Igun Wicaksono, mengungkapkan hingga kini sebagian besar pekerja ojek online (ojol) masih memaksakan bekerja. Berharap masih ada penumpang yang menggunakan jasanya. Baik untuk antar suatu tempat atau pun memesan makanan.
"Sebagian besar masih bekerja sih, masih perlu penghasilan harian kita masih kerja. Karena kalau diam di rumah mereka tidak bisa dapat makan nanti," ujarnya kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (30/3).
"Jadi temen-temen memaksakan diri bekerja dengan berharap masih ada order, baik itu makanan, penumpang. Meskipun sudah sangat turun, tapi masih ada penumpang, ya turunnya besar sekali sampai 80 persen," jelasnya.
Igun mengungkapkan penerapan work from home (WFH) sejauh ini sudah membuat penghasilan ojol menurun drastis hingga 50-80 persen.
"Iya sangat, sangat anjlok penghasilan kami ini, sekarang sudah 50-80 persen penghasilan kami anjlok khususnya penumpang. Tapi ada kenaikan dalam pemesanan makanan, cuma naiknya tidak signifikan cuma 20 persen," ujarnya.
Minimnya kenaikan pemesanan antar makanan dikarenakan pusat pebelanjaan dan kuliner juga tutup. Jadi merchant-merchant atau mitra makanan yang bekerja sama dengan perusahaan ojol juga banyak yang tutup.
"Jadi penghasilan kita turun drastis," ungkapnya.
Tidak Keberatan Lockdown Asal Pemerintah Menjamin Pemenuhan Kebutuhan Hidup
Ojek online tidak keberatan jika lockdown diterapkan. Terpenting dia meminta pemerintah memberikan kompensasi bantuan pangan untuk menunjang hidup selama lockdown.
"Andaikan kalau dilockdown kita berharap pemerintah daerah dan pusat memberikan kompensasi ekonomi kepada kami ini. karena kami penghasilannya dari pekerjaan sehari-hari secara mengojek. Yang kami butuhkan pangan dalam bentuk sembako ataupun bentuk lainnya seperti tunai, yang bagi kami bisa digunakan untuk menyambung hidup sehari-hari," kata Igun.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Driver ojek online berharap pemerintah melakukan langkah penanggulangan konkret terkait polusi udara yang sudah bertahan dalam kurun satu pekan lebih ini.
Baca SelengkapnyaPrabowo memberikan rasa hormat kepada Ojol karena mempertaruhkan nyawanya demi keluarga.
Baca SelengkapnyaNegara seharusnya tidak absen dalam pembuatan regulasi untuk menyejahterakan ojek online.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo-Gibran berjanji untuk meningkatkan kesejahteraan ojek online.
Baca SelengkapnyaGrab Indonesia berjanji bakal melakukan langkah-langkah koreksi internal berupa peningkatan, perubahan dan perbaikan layanan konsumen
Baca SelengkapnyaSekitar 100 ribuan kendaraan diprediksi akan melintas di Tol Cikampek besok
Baca SelengkapnyaIni berbeda jika dibandingkan dengan arus mudik 2023, di mana masyarakat banyak memilih siang hari.
Baca SelengkapnyaJika terpilih sebagai presiden dia akan coba mengatur bagaimana kehadiran e-commerce tidak mematikan usaha pedagang konvensional.
Baca SelengkapnyaTidak hanya pengemudi ojek online, kelompok yang masuk dalam kategori ini juga berhak mendapatkan THR menurut Kementerian Ketenagakerjaan.
Baca Selengkapnya