Ternyata, Orang Tajir Amerika Bayar Pajak Lebih Sedikit dari Rakyat Jelata
Merdeka.com - Orang kaya Amerika Serikat ternyata diuntungkan dengan sistem pajak. Di mana, berdasarkan analisis yang dilakukan University of California Berkeley oleh Emmanuel Saez dan Gabriel Zucman, miliarder AS hanya bayar pajak sekitar 23 persen dari pendapatan mereka.
Mengutip laman Forbes, angka ini lebih kecil 5 persen dari kebanyakan masyarakat AS yang membayar 28 persen pajak dari pendapatan mereka. Studi yang juga ditulis dalam buku mereka, The Triumph of Injustice, menunjukkan adanya ketimpangan di AS yang butuh perhatian khusus.
"Sistem perpajakan AS saat ini sangat datar, kecuali untuk kalangan atas (miliarder), regresif," tulis mereka di bukunya.
"Sebagai suatu grup besar, meskipun situasi individual mereka tidak semua sama, keluarga Trump, keluarga Zuckerberg dan keluarga Buffett membayar pajak dengan persentase lebih rendah dari para guru dan sekretaris perusahaan," lanjutnya.
Hal ini berbanding terbalik dengan situasi di 1950 hingga 1980, di mana para miliarder membayar lebih dari 50 persen untuk pajak.
Pengakuan Warren Buffett
Pada 2011, miliarder dan investor Warren Buffett menulis di kolom New York Times kalau dirinya membayar pajak lebih rendah dari sekretarisnya.
"Tahun lalu, saya membayar pajak sebesar USD 6,9 juta. Mungkin terlihat seperti angka yang besar, tapi aku hanya membayar 17,4 persennya saja, sedangkan orang-orang di kantorku membayar dengan rentang 33 persen hingga 41 persen, atau kira-kira 36 persen dari pendapatan," tulis Buffett.
Kesenjangan pendapatan juga berdampak pada pertumbuhan pendapatan rumah tangga yang hanya naik 0,8 persen saja di tahun 2018.
Itu adalah angka terendah sejak 3 tahun lalu, dan mayoritas pertumbuhan ekonomi AS didominasi oleh kekayaan konglomerat dan perusahaan finansial, menurut Timothy Smeeding, profesor University of Wisconsin Madison.
Untuk itu, Saez dan Zucman merekomendasikan agar pemerintah menerapkan pajak khusus bagi miliarder.
Orang dengan kekayaan dari USD 50 juta hingga USD 1 miliar akan mendapat tambahan pajak 2 persen dan orang dengan kekayaan lebih dari USD 1 miliar mendapat tambahan 3 persen.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jutaan orang Amerika Serikat berlomba memiliki paspor dari negara lain demi menyelamatkan harta kekayaan mereka.
Baca SelengkapnyaPasangan AMIN bakal menagih pajak 100 orang terkaya di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPendapatannya disebut bisa meningkat hingga 500 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hasil riset tersebut, berdasarkan pada kumpulan data karir 60 juta orang di Amerika Serikat, termasuk 10,8 juta orang dengan gelar sarjana.
Baca SelengkapnyaTren perbudakan di Amerika kemudian berhenti di abad ke-18.
Baca SelengkapnyaPerusahaan di Amerika Serikat diwajibkan membayar gaji dan ganti rugi kepada mantan karyawannya.
Baca SelengkapnyaAHY mengkritik janji-janji para Capres-Cawapres selama Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaMelansir Forbes, orang terkaya Indonesia ini masuk sebagai orang terkaya peringkat enam, se-Asia.
Baca SelengkapnyaMakanan yang mengalami kenaikan di antaranya daging sapi, hingga gula. Bahkan keduanya merupakan komoditas pokok.
Baca Selengkapnya