Terbesar di ASEAN, Ajaib Group Raih Pendanaan Senilai Rp1,2 Triliun
Merdeka.com - Aplikasi investasi saham dan reksadana, Ajaib Group meraih pendanaan senilai USD 90 juta atau setara Rp1,26 triliun dengan kurs Rp14.000 per USD dari pendanaan Seri A. Pendanaan tersebut dinilai menjadi pendanaan seri A terbesar dalam sejarah perusahaan rintisan (start-up) di Asia Tenggara.
Perusahaan yang baru berusia 2 tahun ini sebelumnya mengonfirmasi pendanaan pertama pada putaran Seri A senilai USD 25 juta di bulan Januari lalu. Pendanaan tambahan senilai USD 65 juta kali ini dipimpin oleh investor fintech ternama Ribbit Capital. Ajaib Group adalah investasi pertama Ribbit Capital di Asia Tenggara.
CEO Ajaib Group, Anderson Sumarli mengatakan, pendanaan besar kali ini sejalan dengan misi perusahaan yakni untuk menyambut investor generasi baru menuju layanan keuangan yang modern. Terlebih perusahaan percaya pada kekuatan investor-investor muda ritel Indonesia.
"Kami juga percaya bahwa produk dan edukasi terbaiklah yang akan menang. Ajaib tumbuh dengan pesat secara organik dan kami akan terus berinvestasi pada pengembangan produk serta kampanye edukasi kami," kata dia di Jakarta, Selasa (30/3).
Sebagai informasi saja, Ajaib Sekuritas saat ini menduduki posisi ke-4 broker saham terbesar di Indonesia berdasarkan trading frequency. Hanya dalam waktu 4 bulan, Ajaib Sekuritas telah memproses lebih dari 10 juta transaksi.
Hal ini menjadikan Ajaib salah satu perusahaan fintech dengan pertumbuhan terpesat di Asia Tenggara. Dengan produk yang mudah digunakan oleh pemula, Ajaib Sekuritas memfasilitasi pembukaan akun secara online hanya dalam 5 menit, dengan minimum deposit nol rupiah, biaya transaksi terjangkau, dan akses ke analisa komprehensif secara gratis.
"Pendanaan ini memberikan Ajaib sumber daya finansial untuk terus mengembangkan produk dan meningkatkan kapabilitas teknologi," ujarnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
ADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaIbu Jubaedah bercerita bahan dasar yang digunakan kerupuk ini adalah kencur.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan nilai aset pada industri asuransi tidak hanya swasta, BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja juga mengalami kenaikan aset.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Melansir Forbes, orang terkaya Indonesia ini masuk sebagai orang terkaya peringkat enam, se-Asia.
Baca SelengkapnyaJika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaSempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survey internet Indonesia 2024.
Baca SelengkapnyaSejak tahun 2019, Kinerja PTPN Group termasuk Regional 1 PTPN I (Eks PTPN II) menunjukan peningkatan.
Baca SelengkapnyaKebun sawit terbesar di dunia seluas 586 ribu Ha dan diharapkan menyentuh 708 ribu Ha dalam satu dasawarsa.
Baca Selengkapnya