Terancam bubble, Bank Dunia turunkan proyeksi ekonomi Indonesia
Merdeka.com - Bank Dunia telah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini menjadi 6,2 persen saja dari prediksi sebelumnya yaitu 6,3 persen. Hal tersebut dipicu oleh adanya kemungkinan terjadi bubble di sektor properti dan pertumbuhan investasi yang moderat.
Menurut berita yang dilansir dari Reuters, Bank Dunia tak hanya merevisi pertumbuhan ekonomi Indonesia, namun juga China yang diturunkan menjadi 8,3 persen tahun ini. Meski begitu, Bank Dunia malah menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Thailand dan Malaysia.
Sebelumnya, dalam laporan kuartal pertama tahun ini, Bank Dunia telah memperingatkan bahwa properti Indonesia berisiko mengalami bubble. Indikasinya adalah telah terjadi kenaikan harga dan kredit properti yang tajam sepanjang tahun lalu, terutama untuk sektor apartemen, ritel, perkantoran, serta kawasan industri di Jakarta.
Bank Dunia mencatat, terdapat kenaikan 43 persen untuk harga jual apartemen di Jakarta dibanding tahun 2011. Sementara itu pertumbuhan kredit kepemilikan apartemen juga mengalami kenaikan 84 persen di periode yang sama. Begitu juga untuk harga jual perkantoran yang naik 43 persen.
(mdk/rin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaPadahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.
Baca SelengkapnyaProyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnya